Pengamat Politik: Ansi Lema dan Emi Nomleni Figur Terkuat Untuk Pilkada NTT

Kupang-suaraNTT.com,-Pengamat Politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Yefta Sabaat menyebut nama Ketua DPRD NTT, Ir Emilia Julia Nomleni adalah figur yang potensial untuk berpapasan dengan Bakal Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema. Walau sama-sama dari PDI Perjuangan, namun kekuatan politik elektoral dari ke-2nya sangat berpengaruh dan bisa memenangkan Pilkada NTT.

Kepada RakyatNTT.com, Senin,(5/8/2024). Yefta mengungkapkan, secara politik elektoral, Emilia Nomleni adalah figur yang cukup berpengaruh di daratan Timor, bahkan Emi Nomleni adalah Dewan NTT yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan kini juga menjadi Ketua DPD PDIP NTT.

Tak hanya itu, Emi Nomleni memiliki sepak terjang politik yang masih sangat kuat karena terpilih lagi untuk Periode 2024-2029 dan berpeluang menjadi Ketua DPRD NTT lagi. Selain itu, pada Pilkada 2019 lalu, walau tanpa gandengan aktif seorang Cagub, Marianus Sae karena terjerat OTT dari KPK RI, namun Emi Nomleni masih bisa mendapatkan suara mutlak di posisi runner-up.

Oleh karena itu, dengan berpapasan bersama Ansi Lema yang cukup meroket pada berbagai lembaga survei saat ini, Emy Nomleni memberikan kekuatan politik secara elektoral.

“Memang kalau kita lihat peta politik di NTT sudah harus ada representasi kedaerahan. Pada umumnya harus ada Timor dan Flores. Tinggal didukung koalisi partai,” ucap Pengamat politik itu.

Dalam pandangan-nya, Yefta menekankan bahwa terkhusus politik di NTT masih sangat kental kekuatan politik elektoral, jika ke-2 figur ini dipasangkan maka kekuatan politik dari jumlah pemilih yang masih menjadi mayoritas di daratan Timor dan Flores sangat meyakinkan untuk memenangkan Pilkada NTT.

“Kita menyebut itu representasi kedaerahan karena basis suara yang paling banyak ada di dua daerah Timor-Flores,” ungkapnya.

Pengamat Politik ini pun mengatakan, apabila Yohanis Fransiskus Lema dan Emilia Julia Nomleni dipasangkan tentu menjadi pekerjaan berat bagi PDIP yang harus dituntaskan, untuk membangun komunikasi politik kearah koalisi dengan parpol lainnya sebelum pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Periode 2024-2029 dibuka oleh KPU.

“Kalau soal Koalisi ini yang menjadi pekerjaan berat PDIP agar meyakinkan partai lain untuk bergabung, semisal Hanura yang kemarin digadang-gadang masuk koalisi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *