Kupang-suaraNTT.com,-Tak terima Isuh ORDAL alias orang dalam Catar Akpol atau Calon taruna Polda NTT, yang diduga banyak pejabat besar dari internal kepolisian yang menitipkan anaknya menjadi taruna akpol, Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Aryasandi dengan tegas membantah, bahwa semuanya berjalan secara transparan dan akuntabel dengan membeberkan sejumlah fakta.
Fakta yang pertama datang dari calon taruna (Catar) Akpol yang tidak lulus, yakni Alvandi Hidayat, Kabidhumas mengatakan keterangan testimoni dari Cetar Akpol yang tidak terpilih bisa menjadi bukti bahwa Polda NTT sudah melakukan semua tahapan proses sesuai prosedur yang ada.
Terlihat dalam vidio testimoni yang dipaparkan Kabidhumas Polda NTT, Alvandi Hidayat dengan lapang dada menerima segalah proses yang telah dilewati walaupun dirinya tidak terpilih sebagai salah satu dari 11 nama yang ada dalam catar Akpol yang lolos seleksi ke pusat.
Alvandi mengatakan, semua tahapan proses dilakukan secara transparan, dari setiap tahapan proses yang ada. Hanya saja dirinya belum beruntung karena masih memiliki kekurangan.
“Untuk tes dari kepolisian sendiri itu sudah sangat transparan dan kita sudah tahu kemampuan dan kekurangan kita dari awal sampai akhir tidak ada perubahan nilai, tidak ada rekayasa dari segi manapun karena kita tahu dengan kemampuan diri kita sendiri.”tutur Alvandi dalam vidio testimoni tersebut.
Walaupun tidak lolos namun Alvandi Hidayat merasa puas, karena menurutnya dengan Tes polri bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam dirinya.
“Kita tidak perlu kuatir dengan isu-isu yang berkembang saat ini,”tuturnya menutup testimoni dalam vidio berdurasi 2 menit 17 detik.
Selain itu adapula testimoni dari Catar Akpol yang lolos dari putra daerah NTT, kiriman polres Manggarai Barat, yakni Lucky Nuralamsyah, dirinya mengatakan dengan tegas bahwa bahwa ia lahir dan besar di Manggarai Barat.
Nur Alamsyah merupakan calon taruna yang lolos seleksi pusat,” saya putra Asli daerah Manggarai Barat yang lahir dan besar di Manggarai Barat.
Nuru mengatakan hangat takut untuk bersaing sebagai putra asli daerah NTT, karena saat tes di daerah tidak ada pungutan biaya apapun dan prosesnya cukup transparan.
Dirinya juga meminta doa dan dukungan orang tua serta seluruh masyarakat NTT, karena dirinya mewakili NTT dalam mengikuti taruna Akpol.
Sementara itu, Masrida Sinaga ibu kandung dari Catar Akpol yang lolos dari kota Kupang, juga mengatakan bahwa anaknya Reynold Hutabarian lahir dan besar di kota Kupang.
2Anaknya dinyatakan lulus dan sudah berangkat ke Semarang untuk melanjutkan tes dipusat.
Dikatakan dengan tegas bahwa Rey sapaan akrab dari Reynold Hutabarian sudah menetap di Kupang.
Lebih lanjut Ibu kandung Rey mengatakan bahwa sejak kecil sudah ada di kupang, bahkan TK pun di Kupang yakni TK kasih karunia Kupang, lalu melanjutkan ke sekolah dasar SD Naikoten 1. Kemudian melanjutkan ke SMP kristen citra bangsa dan SMA negeri 3 kota Kupang.
Masrida membeberkan anaknya bercita-cita menjadi polisi sudan sejak kecil sehingga Reynold telah mempersiapkan diri sejak kecil, mulai dari fisik dan otaknya.
“Menjadi polisi itu sudah cita-cita sari kecil dan itu sudah dipersiapkan termasuk latihan fisiknya sudah mulai dari SMA dan memperbaiki gigi, memperbaiki ketahan fisik, untuk konsumsi gisi yang baik untuk latihan itu semua sudah sejak SMA,”tegasnya dalam testimoni vidio berdurasi 2 menit 14 detik yang dikirim oleh Kabidhumas Polda NTT kepada tim media ini.
Untuk diketahui 11 orang Catar Akpol Polda NTT yang lolos seleksi mayoritas memiliki marga diluar NTT menjadi polemik berkepanjangan dan mendapat kecamatan dari berbagai pihak.
Berikut nama-nama Catar yang lulus tersebut di antaranya, Yudhina Nasywa Olivia (Wanita), Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi dan Lucky Nuralamsyah.