Manokwari-suaraNTT.com,-Memasuki suasa natal serta menyongsong tahun baru dan akan menuju pesta demokrasi 14 Februari 2024 mendatang, dewan pimpinan cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Manokwari mengimbau pemerintah daerah provinsi Papua Barat dan pihak kepolisian Daerah Papua Barat harus meningkatkan perhatian kepada warga masyarakat.
Menilai situasi yang tidak kondusif berpotensi mengganggu toleransi warga Manokwari dalam menjalani suasana natal dan tahun Baru.
Yostan Hilapok selaku ketua presidium PMKRI cabang Manokwari kepada media memberikan beberapa poin agar pemerintah dapat menciptakan situasi yang kondusif di lingkungan masyarakat dengan tema ” KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJATRA DI BUMI”
Bahwa prinsip dasar Intoleran dalam suasana natal warga kota Manokwari Provinsi Papua Barat harus ada intervensi dari pemerintah.
“Kami minta Kamtibmas berkerjasama Pemerintah kabupaten dan Provinsi Papua Barat, memperkuat Kan Tupoksi kerja untuk warga kita Manokwari Papua Barat. Untuk keseriusan menangani situasi dan kondisi kenyamanan jelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 serta Pemilu 2024.”beber ketua Presidium PMKRI Cabang Manokwari kepada media Rabu, (20/12/2023)
Yostan Hilapok menilai situasi warga kota Manokwari untuk tahun ini tidak seperti biasa karena Natal dan tahun Baru bersamaan dengan masa kampanye untuk pesta politik 2024.
Menurutnya kondisi seperti ini sangat disayangkan jika Masyarakat harus merefleksikan hari raya Natal dengan tekanan politik.
“Kamtibmas bersama pemerintah kabupaten kota harus jeli dan Bijaksana melihat situasi dan kondisi Masyarakat. Pentingnya untuk memastikan Situasi dalam suasana Natal 2023 berjalan aman dan damai.”ujar Yostan
Lebih lanjut Ketua Presidium PMKRI cabang Manokwari mempertanyakan “Apakah benar masyarakat menjaga toleransi merupakan suatu perilaku manusia untuk menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Baik itu antar individu atau antar kelompok. Sikap toleransi terhadap sesama manusia dapat meminimalisir jangan sampai terjadinya perpecahan, peperangan, dan permusuhan antar masyarakat.”tegas Yostan.
Adapun beberapa pernyataan sikap yang digaungkan PMKRI cabang Manokwari menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2024.
1. Menghimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga rasa Prinsip toleransi sebagai umat beragama dan sebagai warga negara Indonesia harus bisa menyimpan rasa takut akan perbedaan, jangan sampai perbedaan menjadi alasan untuk merenggangkan hubungan antar sesama”
2. Masyarakat untuk sementara melupakan kepentingan agama dan lebih menjunjung sikap toleransi dalam menyambut perataan kelahiran dan tahun baru nanti. Untuk menjaga keamanan dan perdamaian secara umum tentunya diperlukan sikap toleransi antar umat dalam mewujudkannya.
3. Terkait dengan batasan toleransi, navid mengatakan bahwa penerapan sikap toleransi harus didasari dengan niat ingin menjaga kerukunan dan saling menghargai perbedaan antar umat beragama.
4. Sikap toleransi sangat penting untuk diterapkan, karena jika tidak diterapkan dengan baik maka ditakutkan akan menyebabkan perpecahan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam, maka sangat diperlukan sikap menghargai perbedaan, “Banyak kasus intoleran di suatu negara yang menyebabkan konflik dan jika tidak segera diatasi maka akan terjadi perpecahan di suatu bangsa”.
Secara organisatoris PMKRI cabang Manokwari menegaskan bahwa jika pemerintah tidak membeda-bedakan hak warga negara, “Apa yang menjadi hak minoritas dan mayoritas harus diberikan haknya pada porsi yang sama agar tidak terjadi iklan sosial
“Maka dengan serius sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar toleransi dapat diterapkan dengan baik dan benar’ oleh masyarakat dalam menyambut hari raya natal dan tahun baru 2024.”tutup Yostan Hilapok