Kupang-suaraNTT.com,-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI cabang Malaka minta pemerintah daerah kabupaten Malaka untuk memperhatikan jalan rusak yang menjadi penyebab kriminalitas di wilayah kecamatan Kobalima kabupaten Malaka.
Informasi yang diperoleh media ini, Sabtu 20 Juli 2024 sering terjadi kericuhan atau kriminalitas akibat jalan dari Weulus menuju Boas yang rusak para, diperbaiki oleh warga dan dimintai upah kepada pengguna jalan.
Melihat persoalan kerusakan jalan di sekitaran welaus kecamatan Kobalima sampai di Boas kecamatan Malaka Timur tersebut menjadi perhatian Ketua termandat PMKRI cabang Malaka Yasintus Arianto Opat.
Arianto Opat mengatakan perlu ada perhatian daripada pihak pemerintah daerah untuk bagaimana bisa memperbaiki jalan yang rusak tersebut, karena dampak daripada kerusakan jalan ini sebagai pemicu terjadinya kriminal, ini disebabkan oleh masyarakat yang mempunyai inisiatif dengan jasanya untuk memperbaiki jalan, sehingga setiap kendaraan yang lewat harus bayar jasa, apa bilah tidak dibayar maka hasil akhirnya ribut, ini juga salah satu faktor penyebab ketidaknyamanan bagi pengendara baik Roda dua maupun roda empat.
Aktor Gerakan atau presidium gerakan kemasyarakatan yang kini berposisi sebagai ketua termandat juga mempertanyakan apa langka atau upaya dari pemerintah daerah kabupaten Malaka dalam melihat persoalan tersebut.
“Kembali pada permasalahan ini apa upaya dari pemerintah dalam mencari solusi terkait dengan permasalahan ini,” tanya Arianto.
Selain meminta perhatian pemerintah kabupaten Malaka, secara organisasi PMKRI cabang Malaka juga meminta Polres Malaka untuk meningkatkan Kamtibmas di wilayah Koba lima.
“Untuk mencegah tindakan kriminal atau hal-hal yang membuat pengendara tidak nyaman, maka PMKRI Malaka minta polres Malaka harus berpatroli di sekitaran jalan rusak yang dimaksud sambil melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan perbaikan jalan karena ini tugas pemerintah bukan tugasnya masyarakat,”ujarnya Aryanti Opat.
Sampai berita ini di turunkan pihak pemerintah daerah kabupaten Malaka dan polres Malaka belum berhasil dikonfirmasi.