Kupang-suaraNTT.com,-Pemuda Fatuleu Kabupaten Kupang, Asten Bait, Pertanyakan salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang sementara bergerak di kabupaten kupang, Nusa tenggara timur. Yang diduga ada upaya pembodohan atau pembohongan besar kepada masyarakat kecil.
Kepada media ini, Sabtu (29/09/2024) malam Asten Bait, Pemuda Fatuleu Desa Ekateta kecamatan Fatuleu kabupaten Kupang ini, mengatakan tidak puas mendengar isu perekrutan tenaga kerja dari ormas untuk mengeksekusi program makan gratis dari Prabowo-Gibran.
Menurutnya hal itu tidak masuk akal dan lebih pada unsur politik, karena merekrut tenaga kerja per desa di seluruh kabupaten Kupang hingga mencapai ribuan orang dengan dijanjikan untuk mendapatkan upah jutaan rupiah.
Pemuda Fatuleu ini terang-terang mengatakan kurang puas dengan ormas (PELITA PRABU), yang sementara diinformasikan berkegiatan di setiap kecamatan bahkan sudah masuk sampai ke-Desa-Desa dengan melakukan perekrutan badan pengurus yang dijanjikan Pekerjaan dengan di iming-iming sejumlah nominal gaji jutaan rupiah
“Saya karna tidak puas dengan adanya perekrutan badan pengurus yang dimana merekrut setiap desa kurang lebih 51 orang yang dijanjikan dengan pekerjaan dengan program makan gratis dari presiden terpilih bapak Prabowo Subianto, katanya orang ini direkrut untuk menjalankan program tersebut. Anehnya saya coba komunikasi dengan pengurus desa bahkan kecamatan, namun mereka tidak mau untuk menjelaskan mengenai program tersebut,”jelasnya.
“Nah yang membuat saya penasaran dan bertanya-tanya adalah Presiden saja belum dilantik, kemudian jika benar organisasi tersebut bergerak untuk menyukseskan program pemerintah kan kalau bicara soal program pemerintah sudah pasti ada penetapan anggaran, nah ini masa belum ada penetapan anggaran sudah dipastikan orang-orang yang akan bekerja.” Ungkap Asten
Lebih lanjut Asten Mengatakan dirinya sudah mengkonfirmasi hal itu kepada pemerintah desa dan kecamatan namun tidak diketahui oleh pemerintah setempat
“karna mereka mengatakan itu program pemerintah maka saya mencoba mengonfirmasi dengan beberapa camat dan Kepala Desa namun jawabannya tidak mengetahui kegiatan serta ormas tersebut,”bebernya.
“Sehingga saya menduga ini organisasi ini memiliki indikasi politik, dan jika kemudian benar bahwa ormas ini belum melaporkan keberadaanya ke pihak-pihak yang berwenang, maka saya tidak akan membiarkan hal ini terjadi di wilayah kami Fatuleu kalau masyarakat berpotensi dikorbankan , karna bagi saya ini sudah melakukan pembohongan atau pembodohan terhadap publik atau masyarakat.” Ungkap pemuda Fatuleu.
Menanggapi hal itu, tim media juga mencoba untuk mengkonfirmasi kepada salah satu anggota DPRD provinsi, dari partai milik presiden terpilih Prabowo Subianto (Gerindra) mengatakan tidak mengenal organisasi pelita prabu tersebut. Apalagi merekrut badan pengurus atau tenaga kerja untuk eksekusi program pemerintah.
Menurutnya kalaupun setelah dilantik dan program itu direalisasikan maka yang terlibat adalah badan Gizi nasional bukan organisasi kemasyarakatan.
“Itu organisasi saya tidak tahu, siapa itu yang lakukan perekrutan, kalaupun program makan gratis itu jalan nanti dari badan Gizi yang urus bukan ormas,”ujar salah satu anggota dewan provinsi NTT dari partai Gerindra asal kabupaten kupang.
Informasi yang diperoleh dari masyarkat sekitar, yang direkrut percaya akan program pemerintah makan gratis, namun masih meragukan soal perekrutan sehingga ada salah satu warga yang direkrut mengatakan akan mengundurkan diri dari organisasi pelita prabu apabila tidak ada kejelasan.
“Kakak saya juga sudah dikasih tahu, dan masuk ke dalam grup. Ini program betul tapi saya juga aga ragu kalau nanti kita yang kerja, gaji jutaan rupiah kita juga mau tapi kalau tidak benar lebih baik keluar saja dari pelita prabu,” ujar salah satu warga yang enggan namanya disebut dalam pemberitaan.
Informasi terkait perekrutan badan pengurus ormas pelita prabu sudah tersebar luas, apalagi melibatkan banyak pihak, dikatakan warga bahwa setiap desa direkrut 50 orang dengan catatan nama atau marga tidak boleh sama.
Sehingga dipastikan ada 50 marga dari setiap desa tamba 1 koordinator kecamatan akan direkrut oleh pelita prabu untuk eksekusi program makan gratis.
Dihitung-hitung kata warga ada 8.850 orang dari 177 desa kelurahan tambah lagi 24 orang sebagai koordinator dari kecamatan. Jadi total ada 8.874 warga kabupaten Kupang yang akan dibiayai oleh organisasi pelita prabu, untuk mengelola program makan gratis Prabowo-Gibran, presiden terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029.
Sampai berita ini diterbitkan ketua ormas pelita prabu kabupaten kupang, atas nama Roy Radja sesuai hasil penelusuran media ini, belum berhasil dikonfirmasi tim media, dan apabila sudah terkonfirmasi akan diberitakan pada edisi berikut.