Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Minta Pemda Kabupaten Kupang Siapkan Lankah Taktis Hadapi Rabies

Berita522 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com,-Anggota DPRD kabupaten Kupang, Mesak Mbura, mendorong pemerintah daerah kabupaten Kupang siapkan langkah taktis hadapi virus rabies yang melanda wilayah kabupaten Kupang. Karena membahayakan kehidupan masyarakat.

Diketahui akhir-akhir ini kabupaten Kupang dihebohkan dengan sarangan rabies pada anjing, namun pemerintah kabupaten Kupang terlihat belum mengambil langkah taktis dan mencari solusi meredam virus tersebut.

Hal ini membuat polisi partai perindo Mesak Mbura angkat bicara, menurutnya pemerintah daerah harus bertanggung jawab, dengan mencari solusi terbaik agar masyarakat tidak di korbankan.

Selain mendorong pemerintah memperhatikan sarangan rabies, Mesak Mbura juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak tinggal diam, apabila ada indikasi atau tanda-tanda rabies pada anjing.

“Masyarakat harus cepat memberi laporan kepada pemerintah,” Katanya Rabu, (24/7/2024)

WABAH rabies yang menyebar dari Kabupaten Timor Tengah Selatan di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, telah mencapai seluruh kabupaten di daerah itu.

Kabupaten Kupang yang awalnya tercatat sebagai daerah hijau atau bebas rabies, empat warganya dilaporkan meninggal karena digigit anjing rabies. Para korban meninggal karena tidak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan vaksin antirabies.

Dilansir media Indonesia , Sesuai laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Senin (22/7), korban meninggal pertama seorang siswa SMP berinsial Arison Subu, 15, asal Desa Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan.

AS digigit anjing yang dibawa oleh ibunya dari Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 24 Mei, namun tidak diberikan vaksin antirabies dan meninggal pada 29 Juni.

“Data ini dilaporkan oleh dinas peternakan dalam rapat terbatas,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kupang Semy Tinenti.

Setelah kematian AS, empat warga berturut-turut digigit anjing rabies, namun hanya satu orang yang diberikan vaksin antirabies. Tiga orang yang tidak diberikan vaksin, telah meninggal.

Tiga orang yang meninggal tersebut yakni Yunus Tenis, 44, asal Desa Nunmafo dan Arince Baok Neolaka asal Desa Muke, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, dan seorang anak berusia 6 tahun Bernama Geral Koa, asal Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu

Adapun, Marta Margareta Hunam asal Desa Nunmafo, Kecamatan Kecamatan Amabi Oefeto Timur, selamat karena mendapat suntikan vaksin antirabies setelah digigit anjing rabies.

Terkait wabah rabies tersebut, lanjut Semy Tinenti, sesuai hasil rapat penanganan rabies antara pejabat di Kabupaten Kupang, ditetapkan 8 poin antara lain mengaktifkan kembali posko penanggulangan rabies, dan meningkatkan status siaga rabies menjadi tanggap darurat rabies.

Selanjutnya, kepala dinas kesehatan diminta koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi untuk pengadaan vaksin antirabies, dan tim vaksinasi dinas peternakan segera melakukan vaksinasi massal.

Di tempat terpisah, Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang Yoel Laitabun mengatakan, wabah rabies telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

“Iya betul, statusnya sudah KLB karena ada yang meninggal,” ujarnya. (Z-6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *