Kupang-suaraNTT.com,-Polemik desa Sillu kecamatan Fatule’u kabupaten kupang provinsi nusa Tenggara Timur NTT belum selesai.
Walaupun warga silu sudah meminta maaf usai menghadang Korinus masneno saat masih menjabat sebagai bupati kupang, namun diduga dampaknya masih terasa hingga saat ini.
Hal ini di ungkap Yoyarid Abram Tulle bahwa pihak PLN dan LSM belum merampungkan proyek air bersih dan listrik untuk penerangan rumah warga.
Yoyarid Abram Tulle atau akrab disapa Oya Tulle mengatakan sebagian warga silu penerima manfaat sementara ini ada yang sudah menikmati listrik namun sebagian masih belum padahal warga sudah membayar lunas biaya yang ditentukan sejak bulan Desember 2023 yang lalu, namun sampai saat ini belum rampung proses pemasangan meteran listrik.
Anehnya lagi ada yang baru mendaftar belum sampai sebulan meterannya sudah di pasang, bahkan listrik mereka sudah dinyalakan.
Selain itu anggota BPD Desa Sillu, dusun 5 Tuamnanu ini mengungkap bahwa, pemerintah desa dan pihak vendor serta PLN saling melempar tanggungjawab. Hal-hal seperti itu dikatakan Oya Tulle telah mengundang Amara warga, bukan karena ada kepentingan lain.
“Memang ada masalah dalam proses pengadaan listrik dan air bersih, makanya kami mata, bukan karena ada kepentingan politik seperti yang diberitakan beberapa media, karna kami masyarakat biasa bukan, kami ini petani bukan pejabat yang tiap hari urus politik.”tuturnya.
Oya Tulle menjelaskan bahwa warga kebingungan karena tidak ada jawaban yang pasti dari pemerintah Desa, Vendor dan pihak PLN
Lebih lanjut Oya Tulle menceritakan apa yang terjadi dengan warga sillu saat ini, diduga kuat akibat dari penghadangan yang dilakukan pada beberapa minggu yang lalu sehingga pekerjaan sengaja di perlambat.
Dimana terjadi penghadangan terhadap mantan bupati kupang Korinus masneno saat masih menjabat sebagai bupati kupang yang hendak menghadiri undangan guna meresmikan pengadaan air bersi dan Listrik untuk warga desa sillu dusun 5 Tuamnanu beberapa minggu yang lalu.
Pada saat itu usai penghadangan , warga Desa Sillu Oya Tulle menjelaskan pihak PLN membantu penerangan dan LSM seperti Cis Timor dan Chef Den Children membantu pengadaan air bersi melalui pemipaan, namun fakta di lapangan semua proses pekerjaan belum selesai namun terkesan memaksakan warga untuk diresmikan.
Warga juga menduga adanya pungutan liar dari kepala desa dalam proses rencana syukuran dan peresmian, karena pungutan sejumlah uang tanpa melalui musyawarah bersama.
Selain itu adapun alasan penghadangan terhadap Korinus Masneno, oleh warga Sillu, dikarenakan komunikasi antara pemerintah Desa dengan warga tidak berjalan.
Soleman Bani, saat diwawancara media ini mengatakan bahwa kepala desa Sillu dan Camat kecamatan Fatule’u terkesan tidak menghargai tokoh masyarakat, dengan melibatkan orang lain dalam syukuran peresmian Air bersih dan Listrik.
Sampai berita ini di terbitkan, pihak Vendor dan kepala desa Sillu belum berhasil di konfirmasi.
Sementara pihak CIS Timor, telah memberi klarifikasi pada beberapa waktu yang lalu dan diberitakan media ini dengan judul “Polemik Desa Sillu Kecamatan Fatuleu, CIS TIMOR Angkat Bicara”.
CIS Timor angkat bicara terkait program CIS Timor dengan Dukungan YSTC yang berfokus pada respons bencana kekeringan di Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu dan Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese di Kabupaten Kupang sejak September 2023 sampai dengan Maret 2024.
Haris Oematan selaku Direktur CIS Timor melalui press relasinya, Kamis 04 April 2024 yang lalu menjelaskan bahwa program tersebut sebagai respons terhadap keputusan Pemda Kabupaten Kupang terkait darurat kekeringan.
Haris Oematan memaparkan, kegiatan yang dilakukan antara lain distribusi air sebanyak 600.000 liter atau 100 tanki bagi masyarakat yang kesulitan air bersih, pemanfaatan air limbah untuk pengembangan pertanian pekarangan yang diharapkan memperkuat gizi keluarga dan peningkatan pendapatan, pemicuan Perilaku Hidup Bersih Sehat bagi anak-anak, pelatihan pertanian, konservasi lubang dan penanaman pohon dan perbaikan jaringan air bersih.
Selanjutnya, kegiatan dilakukan bekerjasama dengan pemerintah desa serta masyarakat dan para pihak seperti gereja dan sekolah.
Sedangkan terkait jaringan pipa yang disupport, Haris menjelaskan bahwa perbaikan jaringan pipa di Dusun 5, Desa Silu dengan aktivitas perbaikan perlindungan mata air dan perbaikan jaringan pipa yang rusak. Pekerjaan ini didukung bersama para pemakai air dan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada.
Menurut Haris, kegiatan berlangsung baik hingga closing pada akhir maret 2024. Sedangkan terkait syukuran yang menjadi polemik merupakan inisiasi dari pemerintah desa dan masyarakat.
Disampaikan juga bahwa data penerima distribusi air ada 97 KK, dan titik pengambilan air di 3 titik fiber yakni RT 19, 20 dan 21.
Yang dikerjakan adalah jaringan perpipaan 3,5 kilometer, pengadaan tandon air 2300 liter, kunci pipa, gergaji besi, gergaji kayu, gerinda dan ember untuk limba cair. Ada juga dua bak perlindungan mata air, satu bak recevoir dan penutup bak mata air (2 bak).