Oleh : Venansia Trifoniasti Nahor
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana
“Never work under the pressure!”
“Save your mental health to love yourself”
Kesehatan mental seringkali tidak diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kesehatan mental sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan karena cukup menarik perhatian khususnya akhir-akhir ini.M ental yang sehat akan menciptakan hidup yang sehat. Begitulah pepatah yang seringkali terdengar jika berkaitan dengan kesehatan mental. Ada banyak jenis gangguan mental yang terjadi di kalangan masyarakat mulai dari yang ringan hingga berat. Salah satu gangguan mental yang sering terjadi adalah stres baik ringan maupun berat.
Stres merupakan salah satu gangguan mental yang juga dapat menjadi fondasi dalam menyebabkan timbulnya gangguan mental lain yang lebih serius. Stres harus dikendalikan atau dikelola dengan baik dan bijak agar tidak menjadi faktor timbulnya gangguan tubuh lainnya.
Markam (2003) mengatakan bahwa stres adalah suatu kondisi atau keadaan ketika beban yang dirasakan terlalu berat dan tidak sepadan dengan kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi beban yang dialami. Tekanan dari lingkungan dapat menjadi alasan utama dalam memicu timbulnya stres. Semua orang memiliki medannya sendiri dalam menjalani kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa adanya tantangan yang seringkali menimbulkan keluhan.
Tekanan dapat berasal dari diri sendiri yang selalu ingin berhasil dan tampil sempurna, ataupun dari lingkungan yang menuntut untuk menjadi seperti yang diinginkan meskipun kadang tidak disadari.
Tekanan agar menjadi anak yang baik dan berbakti, pekerja yang ulet, orang tua yang dapat dibanggakan, dan masih banyak lagi kondisi yang diinginkan terjadi.
Menurut Dinas Kesehatan, uKependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur per Agustus 2023, jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebanyak 7.636 orang dan 311 orang diantaranya dipasung. Sedangkan, BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2021 mencatat jumlah desa menurut banyaknya kasus bunuh diri yaitu sebanyak 145 desa yang ada di kabupaten/kota di Provinsi NTT.
Selain itu, sepanjang tahun 2023 terdapat banyak kasus percobaan bunuh diri yang terjadi dan rata-rata dilakukan oleh orang-orang yang berada pada usia produktif.
Hal ini seharusnya mendapat perhatian lebih bukan hanya dari pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi juga dari seluruh lapisan masyarakat. Setiap orang harusnya dapat memanajemen stres dengan baik, karena stres tidak mengenal orang, jenis kelamin ataupun usia. Semakin disepelekan, stres tersebut akan semakin meraja di kalangan masyarakat dan dapat berdampak buruk bagi kemajuan suatu negara.
Schafer (2000) mengatakan bahwa manajemen stress merupakan suatu kemampuan individu untuk mengelola stres yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
Manajemen stres dapat dilakukan untuk mencegah stres menjadi lebih berat dan menimbulkan gangguan mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga mengganggu aktivitas dan kualitas hidup. Selain itu, juga merambat ke gangguan fisik seperti timbulnya penyakit-penyakit tidak menular tertentu.
Adapun beberapa tips untuk memanajemen stres seperti mengenal sumber stres, sediakan waktu bersantai, menerapkan pola hidup sehat, bersosialisasi, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan menerapkan perilaku hindari, ubah, adaptasi, dan terima.
Mengenali sumber stres dapat dilakukan untuk mengetahui penanganannya. Oleh karena itu, kenali sumber stres sangat penting untuk dilakukan karena dapat menjadi kunci penanganan stres tersebut. Sediakan waktu sendiri dan kenali diri sendiri untuk mengetahuinya. Di samping itu, adakan waktu untuk bersantai juga menjadi upaya lain untuk menenangkan diri dari tekanan yang dialami. Lakukan hal yang disukai dan nikmati waktu yang dimiliki. Janganlah bekerja terlalu keras.
Jika lelah datang, istirahatlah sejenak dan jangan lupa apresiasi dirimu sendiri. Terapkan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan yang bergizi dan olahraga secukupnya untuk menenangkan diri dari tekanan atau masalah yang dihadapi. Jangan lupa pula bersosialisasi dengan lingkungan.
Seperti apapun dirimu, lingkunganmu adalah salah satu faktor yang membentukmu. Jadi, dekatkan diri dengan lingkungan, ungkapkan yang dirasakan maka ketenangan pasti akan didapatkan. Selain itu, perkuat iman kepada Tuhan juga perlu untuk dilakukan. Serta terapkan perilaku hindari, ubah, adaptasi dan terima.
Hindari penyebab stres jika sudah dikenali, ubah respon terhadap stres tersebut, beradaptasilah dengan penyebab stres, dan terimalah hal-hal yang tidak dapat diubah. Jika sudah berusaha sedemikian rupa tetapi tidak membuahkan hasil cobalah jalan lain, terimalah hasilnya bahwa ada banyak hal yang tidak dapat diubah atau dipaksa.
Oleh karena itu, manajemen stres sangat penting untuk dilakukan bukan hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi remaja karena stres, tekanan dan masalah tidak pernah mengenal usia ataupun jenis kelamin. Jika stres dapat dikelola dengan baik dan bijak maka kesehatan mental juga dapat terjaga sehingga dapat berdampak baik bagi masyarakat maupun negara. Di samping itu, status kesehatan masyarakat juga dapat lebih meningkat karena sehat bukan hanya soal fisik tetapi juga mental dan sosialnya.