Kupang-suaraNTT.com,– Pelita Prabu, sebuah Organisasi kemasyarakatan yang terbentuk di kabupaten kupang menuai kontroversi.
Pelita prabu sendiri merupakan singkatan dari penulis, pewarta, aktivis Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka. mereka adalah relawan prabowo gibran pada perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang lalu. Kemudian mendaftarkan diri ke kemenkumham sebagai sebuah Organisasi kemasyarakatan.
Dalam perjalanan Ormas pelita prabu kabupaten kupang dikabarkan telah merekrut tenaga kerja untuk program pemerintah makan bergizi gratis, dengan kuota per desa 51 orang hingga saat ini data menunjukan sekita 5000 warga yang telah bergabung ke Ormas pelita prabu.
Namun sampai saat ini banyak warga yang direkrut masih bertanya-tanya kapan akan dipekerjakan.
Polemik ini juga mendapat kritikan dan tanggapan dari wakil ketua I DPRD kabupaten kupang Tome Da Costa, sebab diduga menjanjikan pekerjaan yang bersumber dari APBN namun belum pasti.
Merespon hal itu, ketua Ormas kabupaten kupang Yosef Fomeni, membantah bahwa tidak ada penipuan, sebab organisasi pelita prabu tidak perna merekrut tenaga kerja namun membentuk badan pengurus (BP) disetiap desa kelurahan yang berada di 24 kecamatan, kabupaten kupang.
Dikatakan Fomeni, jika ke depan pelita prabu diberi kesempatan untuk mengelola program makan bergizi gratis maka itu merupakan berkat, namun jika tidak maka berkat itu akan selalu ada, sebab tidak ada perekrutan bahkan tidak ada janji untuk pekerjakan anggota yang direkrut.
“Kami ini organisasi yang terstruktur dari pusat hingga daerah, kami hanya membentuk badan pengurus organisasi bukan rekrut tenaga kerja,” Tegas Fomeni, saat menemui media di sekretariat DPC pelita prabu kabupaten kupang, Jumat (24/01/2025)
Selain itu Yosef Fomeni juga menegaskan, Apa yang disampaikan anggota DPRD dan diberitakan oleh awak media tidaklah berdasar, sebab semuanya sudah jelas dan tidak ada penipuan.
Yosef Fomeni bahkan mengajak warga untuk tak percaya media, karena pemberitaan media bisa saja salah.
Dihadapan awak media, Yosef Fomeni meminta bukti dari tuduhan tersebut.
“Yang bilang kami menipu itu kira kira apa, dan yang bilang belum jelas itu, apa yang belum jelas”, ujarnya di Sekretariat DPC Pelita Prabu, Kelurahan Camplong 1, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Ia menyebut, jika klaim dan tuduhan terhadap organisasi atau instansi harus memiliki dasar kejelasan.
“Jangan kita ambil cerita di tengah jalan kemudian kita mengklaim itu secara benar pernyataan itu”, tuturnya.
Secara tegas Yosef Fomeni meminta agar mengahdirkan bukti atas tuduhan penipuan ormas pelita prabu dalam perekrutan anggota.
Sementara informasi atau press rilis resmi dari badan gizi nasional (BGN) bahwa tidak melibatkan ormas dalam program makan bergizi gratis, Yosef Fomeni mengatakan berita tersebut bisa saja salah, karena dirinya sering berkoordinasi dengan BGN.
Menurutnya banyak media yang ingin menjatuhkan organisasi yang dipimpinnya dengan menulis berita tanpa melihat fakta.