Mentri Pertanian Kunjungi NTT, Pengecer Pupuk Yang Nakal Akan di Bereskan

Berita740 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com,-Kementrian pertanian dan ketahanan pangan Republik Indonesia, Imran Sulaiman kunjungi provinsi nusa tenggara timur NTT, Jumat (24/01/2025).

Kehadiran mentri pertanian menjadi harapan petani di kabupaten kupang, guna menyampaikan segala keluhan yang di alami petani.

Terpantau media ini, ratusan petani yang terdiri dari beberapa kelompok mewarnai kehadiran mentri pertanian dalam melaksanakan gerakan tanam padi di kabupaten kupang.

Kelurahan Babau, Kecamatan kupang Timur, kabupaten kupang menjadi tempat pemerintah provinsi NTT menerima kunjungan kementrian.

Sebagai tuan rumah PJ. Bupati Kupang Alexon Lumba mengucapkan terima kasih kepada mentri pertanian yang telah meluangkan waktu untuk datang ke kabupaten kupang dalam rangka akselerasi produksi pangan nasional.

Alexon mengatakan, kabupaten kupang memiliki  potensi yang luar biasa disektor pertanian, sehingga perlu sentuhan dari pemerintah untuk optimalisasi pertanian.

“Bapak mentri yang kami hormati kabupaten kupang memiliki sumber daya  alam yang melimpah, termasuk keberadaan sejumlah bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung irigasi pertanian,”ungkap Alexon Lumba, saat menyampaikan laporan kepada Mentri pertanian.

Sementara PJ. Gubernur NTT yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan NTT masih belum mencapai target, kini provinsi NTT masih memegang status miskin ektrim sekitar 2,8% dan untuk Stunting juga masih sangat tinggi, berada di posisi 2 secara nasional setelah provinsi Papua.

Menanggapi laporan dari pemerintah daerah provinsi NTT, Mentri pertanian dan ketahanan pangan republik indonesi, Imran Sulaiman, mengatakan kali ini pemerintah pusat menggelontorkan dana yang cukup besar untuk swasembada pangan  sebagaimana muat dalam asta cita nomor 2.

Imran Sulaiman menegaskan dengan dana yang cukup besar, semua irigasi primer,  sekunder ,tersier diperbaiki semua tahun ini.

Imran Sulaiman meminta agar pemerintah daerah provinsi NTT, menyiapkan semua data dari setiap kabupaten, primer, sekunder maupun tersier untuk dibawa ke jakarta, sebab ia akan melihat dan memutuskan satu persatu saat rapat bersama di kementrian.

Imran juga mengaku kaget, setelah kunjungi NTT, ternyata memiliki potensi yang luar biasa, yakni memiliki lahan pertanian 300 ribu hektar  sehingga harus didorong agar tidak lagi mengharapkan produk dari luar daerah karena harganya akan lebih mahal.

“Pak Pj. Gubernur dan semua bupati walikota se-Provinsi datang ke saya paparkan data sekunder, primer, tersier paparkan minggu depan di kementrian,” ujarnya.

Mentri Pertanian menegaskan para pengusaha atau pengecer yang yang menyusahkan petani akan dibereskan, sebab petani tidak boleh ditindas  dan dipersulit.

“Tulis namanya dan perusahannya jika persulit petani, jual pupuk dengan harga yang tak wajar saya perintahkan cabut izinnya, karena ini uang rakyat harus kembali kepada rakyat,” ujarnya menanggapi polemik harga pupuk yang tak wajar di kabupaten kupang.

Disela-sela kunjungan mentri pertanian di NTT sempat menuturkan air mata ketika ada petani yang bekerja susa paya untuk menghidupi anak-anaknya dan menyekolahkan anak dengan susa paya namun banyak pejabat bahkan pengusaha yang berupaya mengambil keuntungan dari uang rakyat.

Foto bersama Mentri Pertanian dengan petani yang diberi bantuan
Foto bersama Mentri Pertanian dengan petani yang diberi bantuan

Imran Sulaiman merasa hiba melihat seorang ibu Janda yang suaminya sudah meninggal 3 Tahun tang lalu, dan sementara ini bekerja sebagai buruh tanam di sawa, dengan upah yang begitu kecil namun punya beban menyekolahkan anak 3 orang, sehingga Imran Sulaiman memberi beasiswa untuk ketiga anak dari uang pribadinya yang bersumber dari gaji 1 bulan sebagai mentri pertanian.

“Ini saya kasih biaya dari saku pribadi, satu bulan gaji saya di kementrian untuk sekolahkan anak-anak dari ibu ini, kasian saya tidak perna menyangka kalau petani yang tadi saya panggil untuk duduk di samping punya beban hidup yang sangat sulit, tadi kami bercerita suaminya meninggal 3 tahun yang lalu, dan anaknya 3 orang sementara dia sekolahkan, upah perbulan hanya sekitar 300 ribu dan itupun belum pasti,” jelas Imran Sulaiman dengan bergeming air mata.

Selain itu, Mentri pertanian juga memberi sebuah tracktor roda 4 kepada Ibu Janda tersebut, dengan penegasan bahwa biaya sewa tracktor nantinya digunakan untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Seorang ibu paru baya asal Soe tinggal di desa Oesao kabupaten kupang, yang bekerja sebagai  buruh tanam padi di sawa, mensyukuri keberuntungan dengan meneteskan air mata, sebab tak terduga dirinya berada didalam sawa sembari menam padi namun mendadak dipanggil lansung oleh mentri  pertanian untuk masuk ke dalam tenda yang dipenuhi ratusan orang, dan diberikan bantuan berupa uang dan sebuah traktor.

Saat diwawancarai, ia hampir tak mampu berkata-kata, namun dengan suara tersendat-sendat dan air mata mengalir di pipinya ia mengucapkan terimakasih, kepada mentri pertanian, yang telah membantu dirinya.

Petani meneteskan air mata, saat di bantu lansung oleh Mentri pertanian
Petani meneteskan air mata, saat di bantu lansung oleh Mentri pertanian

“Saya tidak ada apa-apa untuk balas bapak mentri, hanya doa dan ucapan terima kasih, semoga bapak mentri selalu sehat dan diberkati Tuhan,” Ucapnya.

Hadir dalam kegiatan ini, forum koordinasi pemerintahan daerah provinsi NTT, PJ. Gubernur, Kejaksaan Tinggi, dan polda NTT yang diwakili oleh Wakapolda, dan Danrem.

Selain itu, Forum Koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Kupang, PJ. Bupati, Alexon Lumba dan Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *