Luput Dari Perhatian Pemerintah, Wisata Air Terjun Mataru Mulai Dibenahi Kelompok Sadar Wisata

Berita250 Dilihat

Alor-suaraNTT.com,-Luput dari perhatian pemerintah daerah kabupaten Alor, objek wisata air terjun Bientali desa taman Mataru kini mulai dibenahi warga untuk menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Wisata air terjun yang terletak di desa taman Mataru, kecamatan Mataru kabupaten Alor ini perna manarik minat wisatawan lokal maupun nasional, namun kini tak diperhatikan pemerintah.

Melihat hal itu warga desa taman Mataru, terpanggil untuk menata objek wisata air terjun diwilayahnya.

Warga yang tergabung dalam kelompok persekutuan sadar wisata air terjun, membersihkan jalan menuju lokasi air terjun, dengan membuat pagar sekaligus sebagai pegangan saat wisatawan hendak ke lokasi air terjun.

Selain itu, kelompok sadar wisata juga, membuat lopo-lopo untuk tempat beristirahat sambil mengabadikan momen perkunjungan dengan mendesain latar belakang (background Potretan) disekitar lokasi air terjun sekaligus menyiapkan busana adat dan atribut seperti busur panah, serta kalewang (pedang) sebagai hiasan dalam potretan.

Warga desa juga membuat kamar ganti serta WC untuk pengunjung bisa menggunakan sesuai kebutuhan.

Kepada media ini, Senin 24 Juni 2024, Koordinator kelompok Yahiya Moikari, mengatakan kelompok sadar wisata ini terbentuk karena melihat desa taman Mataru memiliki potensi alam yang luar biasa, sehingga perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam menata agar menjadi daya tarik wisatawan.

Menurut Yahiya Moikari, selain menarik wisatawan ke lokasi air terjun harus menjamin kenyamanan dan keamanan di lokasi tersebut, sehingga dibentuklah kelompok sadar wisata untuk memfasilitasi semua keamanan dan kenyamanan di lokasi wisata.

Koordinator kelompok, juga berharap agar adanya dukungan pemerintah desa, maupun kabupaten serta provinsi agar potensi wisata alam yang dimiliki desa taman Mataru bisa terekspos keluar dan menjadi pilihan saat para wisatawan berlibur ke NTT, atau pulau Alor khususnya.

“Kami butuh dukungan pemerintah, dari desa sampai ke kabupaten dan provinsi agar kekayaan alam yang kita miliki ini bisa diketahui publik dan bisa menjadi pilihan para wisatawan,”tuturnya.

Ia optimis dengan semakin lengkapnya fasilitas di lokasi wisata air terjun maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. “Saya sangat yakin wisatawan akan semakin meningkat ke daerah ini,” ujarnya.

Dikatakan walaupun tak kunjung di perhatikan pemerintah daerah kabupaten Alor secara serius, objek wisata air terjun Mataru merupakan kekayaan alam di kabupaten Alor yang akan menjadi nilai jual bagi pulau Alor.

Wisata air terjun yang terletak di desa taman Mataru, kecamatan Mataru kabupaten Alor ini, menarik minat wisatawan lokal, nasional, dan internasional, bagaimana tidak? Objek wisata ini sudah dikunjungi berkali-kali oleh wisatawan asing dan juga wisatawan nasional, bahkan bintang iklan sekaligus artis nasional, juga mengunjungi wisata air terjun dalam program televisi trans Tv, untuk dipamerkan ke publik.

Pemerintah daerah kabupaten Alor melalui kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Alor belum merespon konfirmasi, apabila sudah terkonfirmasi akan diberi ruang untuk memberi tanggapan terkait kurangnya perhatian pemerintah kabupaten Alor terhadap objek wisata air terjun taman Mataru.

Foto Istimewa. Air Terjun Bientali Desa Taman Mataru
Foto Istimewa. Air Terjun Bientali Desa Taman Mataru

Untuk diketahui Air terjun beintali di desa Taman Mataru merupakan salah satu air terjun tertinggi di Alor dari sekian air terjun yang memang belum dijajaki, tapi keberadaannya sangat jelas seperti air terjun 6 tingkat di Mainang, Air Terjun di Pandai (Pantar).

Air Terjun Taman Mataru terletak di dusun 1 Legiman, Desa Taman Mataru, Kecamatan Mataru. Warga setempat menyebut dengan nama Bientali.

Untuk mengakses ke tempat ini, dapat melalui jalur darat dengan kendaraan beroda dua atau empat. Membutuhkan waktu kurang lebih dua jam dari ibukota kabupaten Alor.

Sampai di Desa Taman Mataru, tepatnya dusun 1 Legiman, pengunjung harus melanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1,5 Km dari perkampungan karena letaknya jauh dari pemukiman warga.

Sesampainya di tempat air terjun ini, pengunjung akan disambut dengan udara dingin dan segar yang dipancarkan dari sumber terjun.

Udara yang dingin dan segar inilah yang membuat pengunjung tidak pernah berhenti mengunjunginya.

Menurut warga setempat, hampir dalam seminggu banyak pengunjung dari dalam maupun luar negeri berkunjung ke sana.

Namun dalam pengakuan beberapa warga akses jalan, transportasi dan komunikasi masih menjadi kenadala sehingga harus menjadi perhatian serius agar air terjun ini dapat mudah diakses oleh banyak pengunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *