Alor-suaraNTT.com,-Kepala sekolah SD Negeri Lemang Jibrael Ahalamani memberi klarifikasi atas keluhan warga beberapa hari yang lalu.
Dikatakan keluhan warga terkait dirinya tidak berada di sekolah adalah benar, namun tidak disengaja karena ia mengalami kecelakaan sehingga mesti dirawat.
Setelah pulih dari sakit akibat kecelakaan dirinya sudah masuk sekolah dan aktivitas belajar mengajarnya sudah berjalan seperti biasa.
Untuk meyakinkan tim media ini, kepala sekolah melakukan telepon vidio untuk memperlihatkan situasi dan kondisi disekolah, pada Jumat 20 September 2024 siang.
Dimana para siswa sementara belajar seperti biasa dan adapula beberapa guru disekolah.
Terkait dengan guru PNS dan PPPK saat ditanyakan mengapa tidak masuk sekolah ia tidak menjawab.
Selain itu, kepala sekolah juga mengeluhkan beberapa kendala yang masih didalami oleh sekolah.
“Kita sudah ada pengembangan sekolah, ada lakukan chat dan lain-lain tapi kita masih kendala soal mobiler,”ujarnya melalui via telepon.
Dirinya meminta kepada wartawan untuk bisa menjadi media komunikasi agar menyampaikan informasi kepada dinas terkait soal kekurangan mobiler seperti kursi dan meja mengajar agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas anak didik.
Sebelumnya diberitakan media ini bahwa warga Kampung Legiaman, desa Taman Mataru, kecamatan Mataru, melalui salah satu tokoh pemuda yang enggan namanya disebut, mengungkapkan keluhan serius terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Lemang. Menurutnya, aktivitas KBM di sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik, bahkan kondisi ini sudah berlangsung sekitar dua tahun terakhir. ia melaporkan bahwa beberapa guru PNS dan PPPK di SD Negeri Lemang, jarang berada di tempat dan tidak menjalankan kewajibannya untuk mengajar secara rutin. Namun yang ada hanyalah 3 orang guru Komite yang masih tetap berada di sekolah.
“Para guru PNS dan P3K hanya datang saat waktu ulangan dan ujian saja tapi habis itu mereka hidup di Kalabahi, hanya 3 orang guru komite yang ada mengajar ,” ungkap warga dalam keterangannya pada Jumat (20/09/2024).
Ia menambahkan, sikap ini berdampak negatif pada proses pembelajaran, karena siswa/siswi yang tidak mendapatkan pengajaran menjadi kesulitan saat mengerjakan soal.
SD Negeri Hia memiliki tiga ruang kelas, dan menurut warga, seharusnya para guru memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memberikan pengajaran yang berkualitas kepada anak-anak di kampung lemang. Namun, kondisi ini membuat para siswa merasa bingung dan tidak siap menghadapi ujian.
Warga berharap agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.
“Kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah melalui dinas terkait, karena anak-anak di lemang ini juga anak-anak Indonesia.”harapnya.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan instansi terkait segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Hia dapat berjalan dengan baik dan anak-anak di Kampung lemang mendapatkan pendidikan yang layak.
Menanggapi hal ini ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari Marten Atabuna, meminta pemerintah daerah segera mengambil sikap, karena tindakan seperti yang dilakukan oleh para guru di SD negeri Lemang bisa membunuh mimpi generasi penerus bangsa.
Marten sapaan akrabnya, meminta agar kepsek SD Negeri Lemang di beri evaluasi dan dibina secara khusus agar bisa memimpin SD negeri Lemang dengan baik.
Selain itu Marten juga meminta agar pemerintah harus memberikan perhatian serius, tidak hanya duduk ditempat namun harus berkunjung ke sekolah-sekolah yang berpotensi adanya masalah.
“Dinas pendidikan harus tegas kalau bisa harus turun cek juga sekolah-sekolah yang ada masalah.
Sementara kepala dinas pendidikan kabupaten Alor Fredik Lahal, saat dikonfirmasi melalui via telepon (20/09) pagi merespon dengan baik.
Dirinya mengatakan akan segera memanggil kepala sekolah dan guru-guru yang hidup di Kalabahi tanpa surat mandat atau tanpa kepentingan dari sekolah tersebut.
Fredik Lahal juga mengatakan, apabila kepsek SD Negeri lemang dan guru-guru PNS dan P3K meninggalkan sekolah maka harus ada yang diberi tugas suntuk mengatur sekolah agar proses belajar mengajar tidak mandek.
Ia juga mengatakan pemerintah sudah mengambil sebuah kebijakan yang sangat baik untuk membuka ruang bagi P3K, dan kontrak kerja selama 2 tahun itu harus dimanfaatkan karena akan selalu di evaluasi.