Kupang-suaraNTT.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan(DISTANPAN) Kabupaten Kupang menggelar Annual Meeting Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative(READSI) dalam upaya untuk sukseskan gerakan Revolusi Pertanian sebagai satu gerakan menjadikan sektor pertanian kabupaten kupang maju, mandiri, dan sejahtera.
Selain itu kegiatan Annual Meeting program READSI ini juga bertujuan untuk menciptakan koordinasi lintas sektor dan antar stakeholder dalam hal kebijakan maupun tindakan yang diperlukan dalam upaya wujudkan pembangunan pertanian di kabupaten kupang.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga rapat koordinasi dan evaluasi program pertanian dalam memastikan koordinasi perencanaan pembangunan pertanian antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya membangun pertanian dan ketahanan pangan pada tahun 2024.
Kegiatan Annual Meeting READSI tersebut berlangsung di aula pertemuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, jumat(19/01/2024)pagi.
Annual Meeting tersebut turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati, Marthen Rahakbaw, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Amin Juariah, Pabung Kodim 1604 Kupang, Letkol Parada Napitupulu, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang, I Made Suantara, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kupang, dan para Penyuluh Pertanian Lapangan dan Fasilitator Desa.
Bupati Kupang dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, yang diwakili oleh staf ahli, Marthen Rahakbaw mengatakan, Kabupaten Kupang memiliki Potensi yang cukup tinggi sebagai penyumbang sektor pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan beberapa komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan hingga pariwisata.
Keberhasilan pembangunan pertanian melalui program unggulan revolusi 5P telah cukup banyak dirasakan manfaatnya oleh para petani meskipun belum maksimal seperti yang diharapkan.
Menurut Marthen Rahakbaw, program READSI yang telah berjalan selama empat tahun di kabupaten kupang sudah memberikan banyak perubahan dalam peningkatan kapasitas petani menuju sejahtera.
“Sebagai contoh produk komoditas unggulan yakni kopi oelbiteno, kopi Oh Aem dari Amfoang. Produk ini sudah ditampilkan dalam berbagai festival didalam maupun luar negeri dan mendapat respon sangat baik, karena cita rasa kopi ini sudah menjadi daya tarik tersendiri kepada para penikmat kopi dan komunitas pecinta kopi. Ini merupakan contoh berhasilnya program READSI di kabupaten kupang dalam upaya maksimalkan produktifitas hasil kopi di kabupaten kupang,” ungkapnya.
Dijelaskan Marthen Rahakbaw, keberhasilan program READSI tidak lepas dari peran penting para penyuluh pertanian dan fasilitator desa selaku pendamping teknis kegiatan kegiatan yang berhubungan langsung dengan para petani.
Melalui Program READSI ini juga sudah membantu menyalurkan dan mendistribusi alat pertanian dari pemerintah bagi petani dalam mendukung percepatan produksi.
“Kerjasama dan kolaborasi lintas sektor yang baik ini semoga tetap berjalan dan perlu ditingkatkan dalam upaya perbaikan dan tercapainya tujuan utama pembangunan pertanian. Juga sebagai langkah baik tingkatkan ketahanan pangan sekaligus turut sukseskan program revolusioner bupati yakni revolusi 5P,” harapnya.
Perwira Penghubung(Pabung) KODIM 1604 Kupang, Letnan Kolonel Parada Napitupulu ditemui media ini usai pertemuan mengatakan, kehadiran dirinya dalam Annual Meeting READSI koordinasi dan evaluasi pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di kabupaten kupang merupakan perintah langsung Komandan KODIM 1604 Kupang untuk mewakili sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, sekaligus menyatakan peran TNI dalam ketahanan pangan.
Dijelaskan Letkol Napitupulu, saat ini seperti yang telah diketahui masyarakat lewat peran media, Kepala Staf TNI Angkatan Darat(KASAD) telah memberikan perintah kepada seluruh jajaran PANGDAM, DANREM, DANDIM agar senantiasa membantu masyarakat kesulitan rakyat disekelilingnya.
Program utama bidang teritorial KASAD ungkap Letkol Napitupulu yang telah dilaksanakan awal bulan januari yaitu melakukan program penghijauan dan upaya khusus untuk tingkatkan ketahanan pangan lewat pendampingan langsung dan khusus kepada petani.
“Peran TNI AD dalam upaya tingkatkan ketahanan pangan sangat penting. Kami melakukan pendampingan kepada para petani dengan menjalankan program manunggal air sebagai upaya menyiapkan ketersediaan air bagi petani. Sesuai arahan KASAD, kami juga berkolaborasi dengan para penyuluh pertanian maupun fasilitator yang ada disetiap desa,” jelas Letkol Napitupulu.
“Para Babinsa yang ada telah lakukan kolaborasi dengan petani agar mendampingi mereka saat masa tanam dan masa panen, termasuk memantau harga jual komoditas yang layak bagi petani, juga memantau peredaran pupuk bagi petani agar tidak salah dalam penyaluran pupuk. Selain itu para Babinsa memantau daerah yang sulit air yang memiliki lahan berpotensi untuk dapat menjalankan program Manunggal Air untuk membantu membangun sumur bor, dan pompa hidran sehingga dapat digunakan para petani untuk lahan pertanian,” terangnya.
Lebih lanjut Letkol Napitupulu mengungkapkan jika program Menunggu Air yang merupakan program Revolusioner KASAD yang saat menjabat sebagai PANGDAM UDAYANA telah banyak membangun sumur bor, pompa hidran di wilayah kabupaten kupang untuk menciptakan lahan pertanian baru dengan ketersediaan air yang cukup.
“Peran TNI jelas mendukung ketahanan pangan di beberapa daerah termasuk kabupaten Kupang, dengan membangun beberapa sumur BOR untuk lahan kering agar bisa dikelola petani” Tutur Letkol Napitupulu
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang, I Made Suantara yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya yang merupakan salah satu instansi vertical yang bertugas untuk menyediakan data dalam perencanaan pembangunan dan sebagai bahan evaluasi dalam salah satunya bidang pertanian.
Penyediaan data tersebut sebagai bentuk kolaborasi dengan pemerintahan kabupaten kupang pada bidang pertanian yakni telah melakukan sensus pertanian pada tahun 2023.
Data yang hasilkan dari sensus pertanian tahun 2023 itu sebagai bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan pertanian agar dapat mengoptimalkan lahan kering berpotensi di kabupaten kupang menjadi lahan sawah baru.
“Untuk rilis sensus pertanian telah kami lakukan pada tahap I pada tanggal 4 Desember 2023. Rilis tersebut sebagai gambaran ketersediaan lahan kering dan potensi sub-sektor pertanian dari tujuh sub-sektor yang ada,” jelas I Made Suantara.
Potensi lahan kering untuk pertanian di kabupaten kupang ungkap I Made Suantara, sangat menjanjikan dengan sumbangsih produk komoditas di sektor pertanian sebesar 44%, yang jika terus ditingkatkan akan memberikan keuntungan pendapatan daerah dan potensi ekonomi daerah.
“Dengan potensi yang ada, saya yakin potensi sektor pertanian di kabupaten kupang dapat dikembangkan dan semakin maju. Juga dapat memberikan keuntungan ekonomi daerah. Hal ini dapat terwujud jika ada kolaborasi lintas sektor yang baik,” terangnya. (*)