Daniel Taimenas Bantah Tuduhan Money Politik, Yang Tidak Terima Baca AD/ART Partai Golkar

Berita3670 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com,- Daniel Taimenas dituding lakukan money politik oleh sejumlah oknum yang berkepentingan dalam politik pilkada NTT, disuruh untuk membaca aturan organisasi partai golongan karya (Golkar).

Danial Taimenas menyebut, bantuan sosial yang diberikan kepada konstituen atau masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan Daniel Taimenas, di desa Tunbaun Amarasi Barat, kabupaten Kupang itu bukan money politik. Sebab ia berikan tanpa ada barter atau tukar uang dengan suara.

“Dalam vidione jelas silakan ditelusuri, saya berikan bantuan sosial secara tanpa minta suara, karena saya kader Golkar dan ada misi sosial dalam aturan partai Golkar jadi yang tidak terima baik harus baca aturan partai Golkar,”ujar Daniel Taimenas.

Ketua DPD II partai Golkar ini mengatakan, dirinya memberikan uang milik pribadinya kepada kelompok kaum ibu, dan nilainya tidak seberapa namun disebarkan dalam berbagai grup media sosial bahwa hal tersebut merupakan politik uang.

“Itu uang nilainya tidak seberapa, mereka kaum ibu ada sekitar 60 orang dihitung per kepala satu orang 25 ribu tapi, bukan lansung kasih per orang kasih di perwakilan kelompok kaum ibu agar bisa digunakan untuk segala kebutuhan kelompok kaum ibu,”Jelasnya.

Lebih jauh Daniel Taimenas, mengungkap terkait bantuan sosial itu sebenarnya sudah di minta pada 2 bulan yang lalu, namun dirinya baru memberikan karena untuk kebutuhan kelompok kaum ibu.

Soal penyebutan nama, ia memberi klarifikasi bahwa, tidak ada unsur mengajak untuk memiliki Melki laka Lena dalam pemilihan gubernur NTT, namun nama Melki laka Lena disebut karena sebagai Ikon partai dan sebagai atasan dari Daniel Taimenas sehingga dalam beberapa kesempatan Daniel Taimenas selalu menyebut Melki laka Lena, bahkan ketua partai pusat pun sering disebut.

“Soal sebut nama ini jangan dipolitisasi, dari dulu sebelum momen politik kalau saya kasih bantuan sosial yang berkaitan dengan misi partai selalu saya sebut pimpinan partai di daerah maupun di pusat, intinya tidak boleh ajak orang untuk pilih karena itu tidak boleh, nanti kita kena pelanggaran pemilu,” ucapnya kepada media ini selasa 15 Oktober 2024 di kediamannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *