Aksi, penghadangan dan penyerangan terhadap unjuk rasa Komite Solidaritas untuk West Papua oleh sejumlah orang mengatasnamakan ormas Garuda NTT di Kota Kupang, pada Sabtu (30/09/2023) mendapat kecaman dan kutukan dari banyak pihak.
Salah satunya adalah Ketua Forum Pemuda NTT, Agustinus Budi Utomo Gilo Roma atau biasa disapa Bedi Roma yang juga merupakan Kordinator Rumah Aspirasi Sendal Jepit”, memberikan sikap resmi mengecam dan mengkritisi tindakan oknum yang mengatasnamakan Ormas Garuda NTT untuk menghalangi aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua AMP di kota Kupang yang viral di media sosial.
Kepada media ini Senin 02 Oktober 2023 Bedi Roma mengatakan bahwa apa yang disampaikan melalui pamflet yang beredar adalah sikap resmi Rumah aspirasi Sendal jepit
“kecaman dan kritikan keras dalam bentuk pamflet itu benar sikap resmi kami (Rumah aspirasi sendal jepit) terhadap Ormas Garuda yang tidak memahami pancasila,”beber Mantan Aktivis PMKRI Kupang

Dalam pamflet itu ada dua tulisan yang terlihat dalam gambar koordinator Rumah Aspirasi Sendal jepit Agustinus Budi Utomo Gilo Roma, S.Pd, pada tulisan pertama menuliskan bahwa
“Ormas Garuda tidak memahami esensi dari Pancasila itu sendiri karena Pancasila itu sendiri anti kekerasan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan bukan sebaliknya.”
Kemudian pada tulisan yang kedua dalam pamflet yang sama tertulis
“Jangan merasa paling Indonesia dan paling pancasilais, lalu menghalangi kegiatan demonstrasi orang lain”.
Lebih lanjut Bedi Roma juga menyayangkan tindakan ormas yang tidak menghargai para demonstrasi yang juga merupakan anak bangsa asal Papua.
Bedi Roma yang juga mantan ketua PMKRI Cabang Kupang, mengutuk keras tindakan Ormas Garuda asal NTT yang akan berdampak buruk bagi keluarga asal NTT di provinsi Papua karena vidio penyerangan sudah tersebar luas.
Bedi, katakan bahwa semua tidak menginginkan Papua merdeka namun bukan dengan cara menyerang para demonstrasi.
“Kita juga tidak setuju kalau Papua merdeka cuman bukan begitu mainnya isu ini sangat sensitif dan bisa berdampak buruk bagi saudara-saudara kita asal NTT di Papua.”ungkapnya
Sampai berita ini diterbitkan pihak pimpinan ormas belum mampu di konfirmasi tim media, dan akan diberikan hak jawab atau klarifikasi apabila sudah terkonfirmasi. (*)