Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Episode ke-17, Ini Harapan Bupati TTS 

Berita, Budaya, Pendidikan182 Dilihat

Nampak foto:saat Bupati Timor Tengah Selatan, Eguesem Piter Tahun memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan festival 

SUARA NTT.Com. SOE -TTS -Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan (P&K) yang bekerja sama dengan Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Kemendikbud Ristek RI menyelenggarakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Episode ke-17 di GOR Nekmese, Sabtu( 11/11/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati TTS, Eguesem Piter Tahun yang juga membuka secara resmi kegiatan tersebut yang berlangsung satu hari.

Turut hadir juga Dr. M. Abdul Khak, M.Hum. Kepala Pusat pembinaan bahasa dan sastra, Kemendikbud Ristek RI, Kepala Kantor Bahasa, Elis Setiati,S.Pd.,M.Hum,Kepala Dinas PK Kabupaten TTS, Musa Benu,Kepala BPKPP TTS, Dominggus Banunaek,para Guru pendamping dari sejumlah sekolah SD,SMP di kabupaten TTS.

Eguesem Piter Tahun Menuturkan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu ini sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah (uab meto) khususnya bahasa Timor agar tetap dilestarikan sehingga pengetahuan yang disimpan dalam kasana bahasa daerah (uab meto) tetap terjaga dengan baik.

” saya atas nama pemerintah daerah TTS berterima kasih karena bahasa ibu atau bahasa daerah (uab meto) sudah kembali diperhatikan dan menjadi tuan rumah di daerah ini,” tuturnya.

Eguesem Tahun juga menyampaikan, dalam festival ini juga dapat membangkitkan motivasi kreativitas anak-anak sekolah sehingga dapat mengenal dan mencintai budaya daerah serta dapat melestarikannya.

” Kami mengharapkan agar kepada Kemendikbud nantinya untuk para Hutakawa yang mengelola atau mengaplikasikan dalam perpustakaan yang ada di sekolah masing-masing,” harapnya

Lebih lanjut Eguesem Tahun juga menyampaikan kegiatan ini merupakan bukti kongkrit perwujudan dan implementasi program merdeka belajar agar potensi anak dan potensi guru dalam berpikir dan berekspresi dapat berkembang secara optimal.

“kami juga berharap dalam literatur dalam bahasa daerah agar lebih diperbanyak dan diberikan kepada sekolah-sekolah,” pungkasnya.

Tampak seluruh peserta festival budaya yang menggunakan pakaian adat daerah dalam kegiatan festival

Pada kesempatan yang sama juga Kepala Pusat pembinaan bahasa dan sastra, Kemendikbud Ristek, Dr. M. Abdul Khak, M.Hum dalam sambutannya mengatakan, di Provinsi NTT terdapat 72 dua bahasa, salah satunya adalah Uab Meto.

“Ini cara kita bersama untuk berselebrasi bersama anak – anak untuk melestarikan budaya Meto sebab Bahasa Dawan akan mati kalau adik-adik Tidak dilestarikan,”Ujarnya

Selain itu, Ia juga berharap agar nantinya tanggal 2 Mei 2024 ada perwakilan dari TTS yang bisa menghadiri Festival di Jakarta agar bisa menampilkan Sejumlah kreasi dalam bentuk Uab Meto.

Kepala Kantor Bahasa, Elis Setiati,S.Pd.,M.Hum saat di wawancara media ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar selama satu hari dan di ikuti peserta dari SD dan SMP di TTS.

Selain itu, ia juga menyebut kegiatan ini juga sudah terselenggara di beberapa kabupaten lain. tetapi, karena dukungan pemerintah kabupaten TTS yang kuat sehingga hari ini kegiatan tersebut berlangsung di TTS,

“Kita fokus Kolaborasi dengan pemerintah sehingga kegiatan ini bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Dikatakan Bahwa untuk saat ini Uab Meto belum ada kewajiban dari Kemendikbud Ristek untuk kurikulum karena belum memiliki aksara.

“kita tidak bisa menunggu regulasi, tapi kalau pemerintah daerahnya mau pasti bisa,”tutupnya

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *