Kadis kesehatan Kabupaten Kupang Tidak Percaya ASN Lingkup Dinkes Diduga Terlibat Politik: Ada Apa?

Berita782 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com-Kadis kesehatan Kabupaten Kupang Tidak Percaya Informasi ASN Lingkup Dinkes Diduga Terlibat Politik: Ada Apa?

Ada apa dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Yoel Laitabun tidak berani memberikan sanksi kepada ASN lingkup dinas kesehatan yang diduga terlibat politik praktis dengan menjadi tim sarangan fajar salah satu caleg DPRD kabupaten Kupang, Ruben Alexander Masneno dari daerah pemilihan (Dapil) 1 asal partai bulan bintang PBB.

Yoel Laitabun saat di temui media pada Rabu(28/02/2024) di halaman kantor camat Kupang timur mengatakan tidak bisa mengambil langka karena belum percaya dengan informasi yang diberikan oleh wartawan.

Menurutnya bisa saja informasi itu palsu sebab hanya melalui pesan WhatsApp tapi bukan tangkap tangan.

Dirinya bahkan berkomentar menepis isu politik uang dengan berasumsi bahwa sekelas kepala pustu tidak mungkin memiliki banyak uang untuk melakukan tindakan money politik.

“Mungkin ada informasi beredar diluar tapi logikanya saya berpikir kalau seorang kepala pustu dia mau ambil uang dari mana itu saya berpikir logika saja.” Tanya Yoel Kadis kesehatan. Uangnya dari kepala puskesmas Tarus (Marsela Masneno) jelas wartawan Independen Jermi Mone menjawab Kadis kesehatan, untuk memilih caleg Kabupaten Kupang yang merupakan adik kandung Kepala Puskesmas Tarus sesuai percakapan melalui pesan whatsApp yang dibuktikan dengan screenshot Chat WhatsApp.

Namun lagi-lagi Yoel Laitabun belum memberikan jawaban konkrit melainkan menepis dengan mengatakan bukti chating belum bisa jadi bukti dengan memberi contoh bahwa dirinya perna mengalami seperti itu.

“Begini yah pak kalau memang itu ada yah tentu kita akan tindak dengan tegas tetapi bukti-bukti yang disebutkan tadi, katakanlah bukti chating sekarang itu kan aga susa, mohon maaf karena ini pun saya pernah alami, saya selesai dilantik kemudian nomornya orang lain profilnya saya kemudian menulis nama saya mengirim pesan ke semua kepala puskesmas meminta sejumlah uang, untung baik karena kepala puskesmas konfirmasi balik.”jelas Yoel

Dirinya masih meragukan sebab peristiwa ini bukan merupakan tangkap tangan namun hanya melalui nomor HP sehingga menurutnya bisa saja di rekayasa.

“Kalau sebatas Chat sih, saya belum bisa begitu percaya informasi itu, kalau ada bukti yang kuat tangkap tangan itu lain cerita.” Ujarnya lagi.

Lebih lanjut Yoel Katakan jika benar dan memiliki bukti yang cukup dia akan memanggil dan melakukan pembinaan karena hal itu telah melanggar undang-undang ASN.

Namun lagi-lagi Yoel Menepis dengan mengatakan bahwa dirinya mengenal Kapustu Oebelo Ruth Pasaribu, memiliki watak yang keras.
“Ibu Ruth Pasaribu, nah orang batak itu kan dia ju kalau bicara itu kan suara-suara keras mirip-mirip dengan kita orang NTT, tapi saya masih ragukan kalau informasi ini benar karena bisa saja keliru” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya baru mengetahui setelah membaca berita sehingga dirinya berasumsi bahwa bisa saja informasi keliru.

Sementara berkaitan dengan intimidasi terhadap wartawan suaraNTT.com yang dilakukan oleh kepala pustu oebelo, Ruth Pasaribu, kepala dinas menanggapinya dengan dingin, bahwa menurutnya bisa saja saat itu kepala pustu oebelo sedang memiliki kesibukan lain dengan pasien atau sedang banyak kerjaan atau bisa saja tidak kenal.

“Siapa tahu mungkin tidak ada informasi tidak ada perkenalan begini-begini jadi saya bilang kalau memang itu ada besok kita panggil untuk dua hal, ada mani politik kemudian ada perampasan HP.” Ujarnya

Saat dijelaskan bahwa Kapustu telah mengakui adanya perampasan HP sebagai bentuk penindasan terhadap wartawan, Kadis Kesehatan Yoel Laitabun mengatakan akan memanggil Kapustu. Namun tidak disampaikan sanksi apa yang diberikan sesuai etika ASN padahal sudah ditanya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *