Kader GMKI, Sebut Bupati Kupang Menghindar Dari Dialog Publik Soal Relokasi Pulau Kera

Berita193 Dilihat

SUARANTT.COM,-Sindiran serius terhadap ketidak hadiran bupati kupang dalam ruang dialog datang dari salah satu kader Gerakan mahasiswa kristen Indonesia GMKI cabang kupang.

“Pemerintah menghindar dari dialog publik, maka tidak bisa ada resolusi, jadi saya tidak kasih pertanyaan namun saya kasih pernyataan saja,” ucap Mahadewi dalam forum dialog publik yang digelar oleh Ikatan kaum intelektual Fatuleu IKIF dengan tema Resolusi Pulau Kera dan sub tema “Kontribusi kaum intelektual polemik pulau Kera” pada kamis (21/5/2025)

Menurutnya jika ingin ada resolusi maka harus melibatkan semua pihak, persoalan pulau Kera adalah persoalan kemanusiaan, tidak bisa dianggap sepele, kehadiran pemerintah dalam ruang dialog sangat fundamental.

“Alangkah lebih baiknya kalau ada  perwakilan pemerintah disini, untuk mendengarkan pemikiran dari kita kaum intelektual hari ini, jelas bupati menghindar dari forum hari ini, bahwa kemudian seperti yang disampaikan kakak pembicara ka Yefta dan ka Fadli bahwa motifnya adalah kekuasaan, saya mendukung hal itu, ketika berbicara tentang kesejahteraan, apakah mereka betul-betul mengkawal pulau kera selama ini, apakah pemerintah betul-betul melihat dan menyaksikan kehidupan warga pulau kera, apakah mereka memberi kontribusi yang penuh untuk kesejahteraan lalu kemudian hari ini mereka mengatakan bahwa  tidak sejahtera kalau masyarakat disana,”tutur Mahadewi.

Ia juga menyoroti apa motif sebenarnya upaya pemerintah kabupaten kupang melakukan relokasi, perlu ada kejelasan agar tidak muncul kecurigaan lain, jangan sampai masyarakat kecil direlokasi kemudian tempat itu dijadikan tempat orang-orang elit.

“Apa motif pemerintah, jangan sampai pemerintah merepresentasikan para elit, saya rasa bupati kupang menghindar untuk ada di ruang dialog ini, maka solusi yang saya berikan kita lansung beraudiensi dengan bupati untuk tanyakan motif sebenarnya,” Ucap aktivis perempuan dari GMKI Kupang.

Terkait ketidak hadiran pemerintah dalam dialog publik, ketua IKIF mengatakan ada mis komunikasi, sebab surat yang dimasukan ke pemerintah kabupaten kupang tidak di tindak lanjuti sehingga tidak ada kepastian kehadiran bupati kupang.

“Kami kasih masuk surat 2 hari sebelum kegiatan, 1X24 jam tidak ada komunikasi dari humas pemerintah daerah terkait surat masuk, setelah terjadi polemik baru Kabag Umum telpon namun bukan komunikasi soal surat masuk tapi lebih pada penjelasan terkait persoalan pulau kera, dan seolah-olah kita ada diposisi yang salah, padahal kita hanya butu ruang dialog bersama pemerintah,”ungkap Asten.

Bahkan kata Asten, dirinya di teror oknum yang mengaku sebagai kuasa hukum bupati kupang,  dengan mengancam akan mengambil langka hukum karena menyebarkan foto bupati dalam flyer promosi dialog tanpa Izin.

Menanggapi hal itu, dirinya sudah meminta maaf sebab ada kekeliruan komunikasi dan Asten dengan sadar dan penuh tanggungjawab mengubah flyer tersebut, yang awalnya ada foto dari bupati kupang dan badan pertanahan nasional BPN sebagai unsur pemerintah di hapus sehingga hanya ada dua pembicara yakni dari akademisi Yefta Yerianto Sabaat,S.IP.,M.IP dan ketua Aliansi Gerakan Reforma Agraria AGRA NTT Fadli Anetong,S.Sos sebagai pembicara.

Sebelumnya Ketua IKIF juga sudah memberi klarifikasi terkait penyebaran flyer dan surat masuk ke pemerintah daerah kabupaten kupang kepada media, saat didesak oleh oknum yang mengaku sebagai kuasa hukum bupati kupang dan staf khusus bupati kupang.

Ironisnya, melalui staf khusus bupati kupang Sipri Klau tak mengakui adanya surat masuk ke pemerintah kabupaten kupang sehingga bupati kupang tidak mengetahui dan tidak bisa menghadiri kegiatan dialog publik.

“Tidak ada surat resmi yang masuk. Kalau memang ada, bisa didisposisikan ke Wakil Bupati atau OPD. Tapi faktanya, nihil,” tegas Sipri selaku staf khusus bupati kupang dikutip kupangmedia.com, Rabu (21/5/2025).

Usai dialog publik, saat ditanyakan soal ketidakhadiran pemerintah yang disinggung peserta dialog, ketua IKIF Asten Bait tak mau berkomentar banyak, sebab menurutnya hanya mis komunikasi.

“Yaah itu ada mis komunikasi, nanti kita tindak lanjuti dan bangun komunikasi ulang,” Ujar Asten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *