Ini Klarifikasi Warga Terkait Pembongkaran Bak Penampung Air Oleh Pelaksana di Desa Oemasi

Kupang-suaraNTT.com,-Terkait Penolakan sebagian Warga terhadap Pembangunan Bak Penampungan Air dan di bongkar kembali oleh Pelaksana di wilayah RT.05/RW.03, Dusun 2, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, ini klarifikasi Warga Dusun 2 hari Senin, 28-10-24 siang.

Sebagian Warga ini yakni, Hendrik Tupitu dan Bernadus Nenobesi kepada media ini kediaman Bernadus Nenobesi, RT.05/RW.03, Dusun 2, Desa Oemasi mengatakan bahwa sebenarnya bukan penolakan, karena ini demi kepentingan Masyarakat khususnya wilayah Dusun 2.

Kata Endi sapaan akrabnya menguraikan bahwa kalau sebagai Warga jika menanyakan gambar, buatnya tidak salah. Karena sebagai Warga perlu melakukan pengawasan terhadap pembangunan ini.

Bukan berarti sebagai Warga wilayah setempat menolak akan adanya pembangunan ini.

“Ini kita punya hak, kita jalankan fungsi tugas sebagai masyarakat untuk melakukan pengawasan. Jadi kita tanya gambar itu wajar-wajar saja. Bukan mau tolak, tapi tukang bilang ada di Doni Nomeseo”, ungkap Tupitu.

Lebih lanjut, Hendrik dan Bernat menjelaskan bahwa sebagai warga ingin mengetahui jika pekerjaan ini sesuai gambar atau tidak.

Karena yang namanya pembangunan yang bersumber dari Dana atau Anggaran dari Pemerintah harus ada gambar di lokasi pekerjaan.

“Kita hanya ingin tau saja dalam pembesian apa sudah sesuai gambar atau tidak. Tetapi kepala tukang bilang gambar ada di Doni Nomeseo. Dan tukang bilang nanti saya juga telphone Doni. Na itu di hari Sabtu. Sedangkan beta telphone ketua TPK  yakni Hanis Lanus untuk minta gambar, jadi dia bilang gambar nanti hari Senin pergi liat di kantor desa”, beber Tupitu.

Bernadus Nenobesi mengatakan bahwa Dirinya sebagai Warga setempat menanyakan akan hal ini karena secara kebetulan pembangunan Bak Penampungan ini di wilayahnya yang bersebelahan dengan rumahnya.

Jika pembesian seperti dan apa bila saat Bak Penampung sudah terisi air dan terjadi hal yang tidak di inginkan berarti dirinya yang jadi korban.

“Ia saya yang dekat di sini. Kalau tampung air dengan daya 30 ton tetapi dia punya besi jarak seperti ini ko kalau bak picah beta yang korban. Jadi kita hanya minta gambar sa bukan kita tolak ini pekerjaan. Karena ini demi kepentingan kita masyarakat desa oemasi, khususnya di wilayah dusun 2”, ungkapnya.

Sehingga tanya gambar memang wajar. Karena Bernad sapaan akrabnya menjelaskan bahwa untuk pekerjaan pembesian ini tidak wajar atau ada kejanggalan.

“Kenapa janggal, karena pembesian ini patut di duga tidak sesuai gambar. Ko ini besi sa dong ator terlalu jarak. Bahkan, slof bawah sa sonde ada. Na ini daya tampung bak sa sekitar 30 ton kira-kira bisa tidak”, ungkapnya.

Tukang kerja sampe malam, kadang listrik padam tukang tetapi kerja.

Karena jarak pembesian ini hanya tiga batang besi dari bawah sampai ke atas, dan untuk slof bawah juga tidak ada, na Ini berdasarkan foto yang ada.

“Jadi tukang itu kita tanya dia langsung ambil hp ko dia telphone Doni dan dia bilang biar Beta ko bayar Beta punya sumur bor sa”, ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa terkait pembangunan Bak Penampungan ini bukan di batalkan. Ini untuk kepentingan Masyarakat di wilayah Dusun 2, jadi tidak ada pembatalan.

“Jadi kalau memang besi kurang biar kita swadaya dari masyarakat untuk tamba besi. Biar kita sama-sama masyarakat swadaya saja”, Beber Bernad.

KAur Umum dan Perencanaan Desa Oemasi Donisius Nomeseo saat rapat klarifikasi yang berlangsung di Kantor Desa Oemasi, Selasa 29-10-24 menjelaskan bahwa terkait pembangunan Bak Penampung Air ini di sesuaikan dengan pembangunan Bak yang ada di wilayah Dusun 4, Desa Oemasi.

Sehingga berkaitan dengan pembesian itu dia sistem kolom. Sementara pada RAB tidak ada sistem kolom. Maka itu pihaknya meminta supaya pembesian diatur 2 kolom.

“Jadi untuk satu sisinya nanti kita liat dulu baru mulai cor, den keseluruhan. Dan untuk gambar itu hanya satu kolom, bukan dua kolom tetapi kita minta pelaksana untuk buat dua kolom, dan juga di RAB itu pelaksana untuk buat dua kolom, dan juga di RAB itu tidak ada slof bawa juga”, ungkapnya.

“Makanya gambar itu di sembunyikan dari pihak ketiga. Karena di RAB itu hitungannya itu satu lapis. Tapi kita buat 2 lapis dan hitungan di RAB kalau mau sesuaikan berarti anggaran tidak mencukupi,”lanjutnya.

Karena itu pihaknya minta pihak ketiga supaya kerja sesuai dengan pekerjaan bak yang ada di wilayah Dusun 4.

“Kita TPK juga minta supaya buat dengan bagus dan biar kualitasnya bagus. Dan ini juga kita sesuaikan dengan anggaran yang ada. Karena anggarannya hanya sekian. Tidak sama ke di dusun  4. Jadi biaya untuk bak itu hanya lima puluh empat juta”, bebernya. (Boy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *