Warga Teunbaun Protes Kampanye Paket Gemoy di Lapangan Koro-Koro Baun

Berita691 Dilihat

Amarasi,-suaraNTT.com,-Warga Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang melakukan protes terhadap fasilitas kampanye Paket Gemoy yang dilaksanakan pada Minggu 17 November 2024 di zona 3 tepatnya di Lapangan Koro-Koro Baun.

Meidelzed Adolof Amtiran warga RT 07, Kelurahan Teunbaun yang melakukan aksi protes langsung dalam kampanye tersebut kepada media mengatakan dirinya melakukan aksi kritik keras karena kegiatan kampanye paket gemoy menggunakan fasilitas panitia turnamen sepak bola Perseba Cup 1, yaitu tenda dua buah yang sudah digunakan oleh panitia selama 40 hari, yang direncanakan baru dikembalikan pada esok hari.

Menurut Adolof Amtiran, dua tenda tersebut digunakan sejak pembukaan Perseba cup 1 tanggal 06 Oktober sampai final 15 November kemarin.

Adolof Amtiran di Lapangan Koro-Koro Baun
Adolof Amtiran dewan penasehat dalam struktur kepanitiaan turnamen sepak bola tersebut

“Saya selaku Penasehat pada struktur panitia Perseba Cup 1 merasa kesal karena saat pulang dari Kupang, dan melewati lapangan koro koro melihat ada kegiatan di lapangan, yang mana 2 buah tenda yang selama 40 hari digunakan oleh panitia sudah berpindah posisi, karena itu saya berjalan ke arah kegiatan kampanye dan melakukan komplain kenapa tenda panitia Perseba Cup digunakan untuk kampanye Paket Gemoy, karena di dalam tenda tersebut ada peserta kampanye yang menggunakannya,” ungkapnya.

Adolof Amtiran dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tenda tersebut masih dalam tanggungjawab panitia Perseba Cup, maka tidak boleh digunakan untuk kepentingan kampanye paket gemoy.

Dirinya melakukan komplain atau protes karena tidak mau publik menilai panitia Perseba Cup berafiliasi atau mendukung paket tertentu dalam pilkada kabupaten atau provinsi 2024.

“Yang juga saya disesalkan adalah tindakan dari Kapospol Baun yang harusnya netral dan menyikapi secara bijak, justru menekan dan mengintimidasi saya agar tidak melakukan protes. Padahal protes ini agar jangan kampanye menggunakan fasilitas panitia turnamen Perseba Cup karena akan memunculkan tafsiran berbeda dari masyarakat terhadap panitia,” jelasnya.

Selain itu, Adolof Amtiran mengatakan bahwa fasilitas yang dipakai tersebut belum dipertanggungjawabkan kepada sponsor yang telah memberikan sumbangan tenda tersebut kepada panitia untuk pelaksanaan turnamen Perseba Cup 1 di Baun.

Sementara Paslon Gemoy yang berkampanye di lapangan tersebut saat di konfirmasi mengatakan tidak ada yang salah, jika warga berlindung di pohon atau sesuatu (tenda) ketika hujan menurutnya tidak masalah.

“Papa konfirmasi dalam konteks media atau tim sukses , tanya pak polisi yg ada di situ”respon Yosef Lede melalui pesan whatsApp.

“Fasilitas yang mana?”

Calon bupati dari partai Gerindra ini, melancarkan chat WhatsApp nya dengan mengatakan bahwa tim pemenangan paket Gemoy tidak miskin.

“Memangnya kami sudah sangat terlalu miskin ko pi kampanye pake org punya fasilitas” tulis Yosef Lede menanggapi konfirmasi dari wartawan.

Selain itu Yosef Lede juga mengatakan wartawan terlalu tendensius dengan paket Gemoy,

“Bu ni mulai tendensius dengan Gemoy,” tulisnya lagi.

“Namanya kalau ada pohon di situ, ada ada sesuatu pas hujan ya org berlindung,”lanjutnya.

Menurut Yosef Lede telah berkampanye di tempat yang sah, sehingga akan membuat laporan resmi ke polisi.

Saat ditanya laporan ke polisi terkait apa dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *