Kupang-suaraNTT.com,-Proyek pekerjaan jalan Nunpisa, sejauh 2 Kilo Meter (KM) yang terletak di Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang tak kunjung selesai padahal sudah di kerjakan dari Bulan Oktober 2023 hingga sekarang.
Lebih anehnya lagi dana yang digunakan untuk pengerjaan jalan tersebut juga tidak di ketahui sampai saat ini.
Melihat hal tersebut Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Benediktus Humau pun angkat bicara, saat di temui Media ini pada Rabu 31 Januari 2024 di Nunpisa Humau mengatakan bahwa.
“Saya mendapat laporan dari warga sekitar yang menyampaikan bahwa pekerjaan jalan ini di mulai dari bulan Oktober tahun 2023 namun sampai saat ini pun belum rampung/selesai mulai dari tumpukan material yang belum di ratakan oleh para pekerja sehingga membuat masyarakat sekitar Nunpisa kesulitan dalam melewati jalan ini,” Ucapnya
Humau juga menambahkan bahwa setelah mendengar keluhan masyarakat sekitar sebagai perpanjangan tangan masyarakat dirinya langsung menghubungi dinas PUPR Kabupaten Kupang untuk menanyakan proyek pekerjaan yang berada di Desa Camplong 2 khusus di daerah Nunpisa. Namun jawaban yang di peroleh dari dinas PUPR Kabupaten Kupang mengatakan bahwa untuk tahun 2024 dinas PUPR belum melakukan pekerjaan fisik, Sampai di sini pertanyaannya dari mana proyek pekerjaan jalan ini muncul.
“Sekarang kita lihat dan buktikan sendiri proyek ini di kerjakan oleh siapa dan dana dari mana, Karena tidak ada papan informasi yang di pasang oleh pekerja di sekitar lokasi proyek sehingga kita juga belum mengetahui yang melakukan pekerjaan ini dari mana anggaran berapa dan sumber dana pun dari mana?,” Tanya Humau
Meskipun sumber dana dari pekerjaan jalan tersebut tidak di ketahui sumbernya Benediktus meminta agar dalam pekerjaan jalan tersebut jangan ada momen politik dan lain sebagainya.
Hal senada juga di sampaikan salah satu warga Nunpisa, Fredik Ma’u yang dimintai tanggapannya mengatakan bahwa Proyek pekerjaan tersebut di kerjakan mulai bulan Oktober 2023 lalu. Dan pekerjaan tersebut tidak melibatkan masyarakat di sekitar.
Sementara itu Salah satu sopir yang berada di lokasi tersebut juga mengukapkan bahwa dirinya tidak tau karena hanya bekerja untuk cari uang.
Dan upah kami sebagai sopir juga pembayarannya selalu lancar.
Di tanya terkait siapa yang biasa membayar gaji/upah setiap bulan pekerja tersebut menjawab bahwa dari anak dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Kupang. (*)