Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN NTT Gelar Kampanye Percepatan Penanggulangan Stunting di Sumba Timur

Sumba-suaraNTT.com,-Pada Kamis, 30 Januari 2023, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama mitra kerja dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kampanye percepatan penanggulangan stunting di GKS Jemaat Tanaraing, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Melki Laka Lena Via Zoom mengungkapkan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, seperti tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya.

Lebih lanjut, Melki menyatakan bahwa pencegahan stunting memerlukan perhatian terhadap tiga hal utama: perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Menurutnya, masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan berkualitas dan beragam, pola asuh yang kurang baik, serta rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan dan sanitasi.

Melki menekankan pentingnya asupan gizi seimbang pada ibu hamil dan balita sebagai upaya mencegah malnutrisi dan stunting pada anak. Dia juga menegaskan bahwa gizi yang baik adalah pondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal anak-anak.

Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan mendorong tindakan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Nusa Tenggara Timur.

Krtua Tim Kerja Kepesertaan KB Perwakilan BKKBN Propinsi NTT, Belandina Luangkaly mengatakan Salah satu kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dimulai sejak terbentuknya janin pada masa kehamilan (270 hari ) sampai dengan anak berusia 2 tahun ( 736 hari ). Menurut Yance, pada periode inilah organ-organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat mulai dari kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik , perkembangan kognitif pertumbuhan fisik dan kematangan sistem imun.

“Oleh sebab itu periode 1000 hari pertama kehidupan ini disebut dengan dengan istilah periode emas. Dampak pada masa periode emas ini akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang buah hati hingga dewasanya. Asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dan berlangsung dalam waktu lama disebut dengan stunting yang akan mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia 2 tahun,” ungkapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *