5 Bulan Tak Terima Gaji Puluhan Karyawan PT Flobamor, Terlilit Hutang

Berita107 Dilihat

SUARANTT.COM,-Sekitar 60 karyawan ABK dan Staf darat PT. Flobamor belum menerima gaji selama 5 bulan. Keluhan ini disampaikan salah satu karyawan yang enggan namanya disebutkan dalam pemberitaan.

Karyawan tersebut mengatakan, sebagain besar karyawan sudah terlilit hutang, adapula yang telah menggadaikan BPKB Mobil dan sepeda motor.

“Masuk bulan kelima, gaji karyawan tak kunjung dibayarkan. Di balik itu, kami (karyawan dan keluarga), terpaksa harus berutang ke rentenir dan pinjaman online (Pinjol) bahkan ada yang menggadaikan kendaraan (fisik dan BPKB), perhiasan, hanya untuk membayar uang sekolah anak, belanja harian kebutuhan rumah tangga, serta biaya hidup, juga biaya kematian penguburan keluarga kandung,”ungkapnya dengan harapan pemerintah dapat memberikan upah mereka.

Dirinya juga mengatakan, jika kondisi perusahaan sedang jatuh atau kesusahan harus ada penjelasan, sebab beberapa diantara mereka bertanya kepada direksi dan komisaris perusahan tidak diberi jawaban sama sekali, padahal komisaris dan direksi adalah pemimpin perusahaan yang dapat bertanggungjawab terhadap semua karyawan.

Selain menyampaikan kepada media ini, Rabu 11 Juni 2025. Pihaknya juga menyampaikan surat khusus kepada gubernur nusa tenggara timur NTT.
Berikut isi surat yang juga diberikan kepada media:

“Surat untuk Yth. Bapak Gubernur NTT; Bapak/Ibu ADPRD PROVINSI NTT, Bapak/Ibu Media Offline, dan Online, Dinas Tenaga Kerja Prov. NTT, OMBUDSMAN NTT (Kami, karyawan PT Flobamor).

Dengan segala hormat, kami menyampaikan ini bukan untuk mencari siapa yg salah, melainkan sebagai bentuk kekhawatiran kami terhadap kehidupan kami & keluarga, sehingga butuh kepedulian dari semua pihak, untuk sebuah perubahan.

Masuk bulan kelima, gaji karyawan tak kunjung dibayarkan. Di balik angka itu, kami (karyawan dan keluarga), terpaksa harus berutang ke rentenir dan pinjol, bahkan ada yang menggadaikan kendaraan (fisik & BPKB), perhiasan, hanya untuk membayar uang sekolah anak, belanja harian kebutuhan rumah tangga, serta biaya hidup, juga biaya kematian/penguburan keluarga kandung.

Mungkin BUMD ini sedang jatuh karena beban utang. Tapi haruskah didiamkan oleh semua? Sampai kapan? Karna saat ini kondisi kami sudah sangat kritis, kewajiban angsuran sudah menunggu untuk dibayarkan.

Sedangkan saat ini?? Ketika kami bertanya, Direksi dan Komisaris diam. Padahal mereka pimpinan kami yg terpilih.

“Saat ini, kondisi terasa tidak ada arah dan solusi jangka panjang. Kami tidak menuntut lebih, hanya berharap manajemen aktif berpikir dan bertindak, tidak hanya diam di tengah kesulitan yang kami hadapi,” bebernya.

Mungkin demikian sekelumit uneg-uneg kami, karna jujur, karyawan sudah sampai pada titik nadir, yang boleh dibilang “hidup segan, mati tak mau”

Sampai berita ini di terbitkan, pihak PT. Flobamor belum berhasil di konfirmasi Tim Media.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *