PARTAI PSI PANEN DUA BIBIT UNGGUL PMKRI DI GENERASINYA

Berita32 Dilihat

SUARANTT.COM,-Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jumat (26/9/2025) kemarin, mengakomodir 2 mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Bupati Sikka saat ini Juventus Prima Yoris Kago (Ketua PP PMKRI 2018-2020) dan Benidiktus Papa (Ketua PP PMKRI 2020-2022). Masing-masing dipercayakan menjabat Ketua Bidang oleh Ketua Umum PSI, Mas Kaesang Pangareb, dalam struktur kepengurusan DPP PSI Periode 2025 – 2030

Jika PMKRI itu tempat persemaian kader maka Mas Kaesang sedang memanen 2 bibit unggul yang disemai saat itu. Bibit yang tumbuh natural dibawah terik matahari dilematis antara memenuhi tanggung jawab akademik sebagai mahasiswa dan memimpin sebuah organisasi mahasiswa dengan beban tanggung jawab organisatoris yang menanti dalam waktu yang bersamaan.

Ini memang tidak mudah, namun mereka membuktikan bahwa terik matahari itu tidak mudah membuat mereka layu sebelum berkembang tapi tetap tumbuh berkat semesta yang tidak diam dan terus membasahi niat tulus dan kehendak yang kuat sebagai akar dalam proses untuk tetap tumbuh menjadi kader di tengah berbagai perubahan Iklim politik yang kadang tak menentu ini.

Saya yakin 2 Tokoh muda ini akan setuju jika bukan karena disemai di rumah juang PMKRI Cabang Makasar dan PMKRI Cabang Kupang saat itu mereka tidak mungkin sampai pada titik saat ini, dipercayakan Putera Mantan Presiden RI Jokowi untuk membidangi posisi strategis didalam partainya.

Siapa sangka 2 anak muda yang belasan tahun lalu meninggalkan kampungnya dari Toraja ke kota Makassar dan Maumere ke kota Kupang untuk kuliah itu, kemudian dipercayakan memimpin PMKRI di tingkat cabang hingga ke tingkat nasional, jejak yang mungkin juga menjadi impian banyak kader PMKRI se-Indonesia yang aktif di masa itu, namun tidak mudah karena semuanya bergulat dengan seleksi alam yang bekerja dalam diam, tenang, jernih, tapi tidak bisa dibantah.

Semoga capaian ini bukan untuk sekedar melengkapi komposisi struktural namun kiranya punya esensi yang lebih dari itu dimana selain menjadikan Partai sebagai alat perjuangan untuk mencapai Bonum Commune sekaligus sebagai ruang aktualisasi nilai-nilai yang kita geluti bertahun-tahun di jalanan dan di rumah juang PMKRI. Mungkin ini tidak mudah seperti kata Alm. Bung Kanis.

“Berpolitik praktis itu berarti bertarung dengan kursi dan kuasa. Berjuang dengan prinsip dan resiko. Bergelimang dengan masalah rakyat banyak. Bergelut dengan perjuangan dan tanggung jawab bangsa dan negara. Sarat dengan hak, berat dengan kewajiban. Babak karena benturan, belur karena pukulan. Bimbang hadap kawan bingung hadap lawan. Kalah tidak berkanjang menang tidak langgeng. Kecewa gembira silih berganti. Khayal bisa mengawang untuk akhirnya patah frustasi. Berpolitik praktis adalah masuk bersilat taktik dan strategi di arena, dengan akibat yang pasti hanya satu: Siapa salah buka langkah dia terlempar keluar gelanggang.”

Oleh karena itu kami berharap jadilah Pemimpin bijak karena katanya kebijaksanaan mutlak berakar di dalam kepribadian sehingga pemimpin bijak itu sahabat setianya cumalah hati nurani sendiri, untuk itu rajin-rajinlah bercerita dengannya di kala langkah terasa lelah dan mulai terombang-ambing badai duniawi, agar kelak generasi PMKRI berikutnya tetap bangga mengepal tangan ke atas sambil berteriak “Pro Ecclesia Et Patria”.

Penulis: Eusabius Ndari

Sudut kota, 29/9/2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *