Prof Usfunan Kibarkan Bendera S2 Hukum Pemerintahan: Sambil Memuji Ide bagus dari Wakil Bupati Kupang

Berita3451 Dilihat

 

Kupang-suaraNTT.com,-Profesor Doktor Yohanes Usfunan,SH.,MH mengibarkan bendera S2 , dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan yayasan universitas Mahendradatta Bali pada Sabtu (21/10/2023) bertepatan dengan wisuda angkatan ke 2 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Prof.Dr. Yohanes Usfunan,S.H.,MH di aula STIKUM Nasipanaf Kupang

Setelah semua prosesi kegiatan selesai, diruang kerjanya prof usfunan menyampaikan pujian atas apa yang disampaikan oleh wakil bupati Kupang Jerri Manafe saat menghadiri undangan wisudawan, bahwa pendidikan adalah yang terutama untuk memperbaiki sistem pemerintahan, jika pendidikannya sudah baik maka yang lain akan ikut menjadi baik.

“Ide yang tadi disampaikan bapak wakil bupati itu bagus saya suka, bahwa bagiamana pendidikan, kalau pendidikan nya sudah Maju yang lain kan mengikuti. Oleh sebab itu bagi saya SDM itu perlu pemikir-pemikir yang baik, untuk manejemen pemerintahan tidak sekadar berkampanye tapi harus punya kemampuan karena sehebat-hebatnya konsep program kalau tidak punya besik keilmuan itu ngaur artinya sama dengan kerja tanpa konsep.” Ujar Prof Usfunan

Melihat bahwa pendidikan sangat penting untuk mengubah dunia, prof Usfunan pun tidak tanggung-tanggung menghadirkan S2 di wilayah kabupaten Kupang, dengan bekerjasama pihak lain.

Setelah (MoU ) membuka S2 dengan Yayasan Mahendradatta Denpasar Bali, lansung ada yang mendaftarkan diri sebagai calon Magister, hal itu menurut prof Usfunan, konsep yang digagas untuk membuka S2 menarik minat banyak pihak sehingga dirinya juga berharap agar bisa mendapat dukungan masyarakat untuk mengembangkan pendidikan.

Prof Usfunan, pun menyebut gelar magister hukum pemerintahan yang berkualitas sangat berguna untuk tata kelola kepemerintahan karena bukan saja punya konsep program namun memiliki besik keilmuan yang cukup dan itu akan memudahkan seorang pemimpin untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.

“Saya mencari kualitas bukan kuantitas, karena mendoktorkan orang memagisterkan orang harus benar-benar utamakan kualitas, saya punya SDM yang cukup, dimana ada belasan Doktor dan Profesor yang siap untuk mengajar S2. Dan selama ini di STIKUM sarja S1 saja menggunakan metode belajar S3 karena yang kita inginkan itu kualitas prinsip saya dosen-dosen tidak boleh memberi ujian tertulis kepada mahasiswa, karena peluang menyontek itu ada. Untuk apa kasih ujian tertulis kalau dia menyontek, itu diam-diam kita menciptakan ruang yang negatif bagi mahasiswa, lansung saja uji secara lisan untuk mengetahui kemampuannya. Dan yang akan membuat mereka rindu dengan saya ketika ujian proposal dan skripsi karena itu betul-betul di beri tantangan, dengan lakukan ujian terbuka dan disaksikan oleh semua mahasiswa. Dan itu mahasiswa yang tidak punya persiapan tentunya tidak akan mampu. Beber Usfunan

Guru besar Udaya Bali ini juga katakan, dirinya sudah kibarkan bendera dan tidak akan mundur untuk mewujudkan mimpinya melahirkan magister Hukum Pemerintahan.

“Hari ini saya sudah kibarkan bendera dan Semua persyaratan (MoU) telah selesai dan sudah disepakati bersama jadi hari ini hanya scara formal untuk mendeklarasikan S2 hukum Pemerintahan dibuka walaupun kepala yayasan berhalangan dan tidak hadir karena orangtuanya meninggal namun tidak mengganggu MoU dan hari ini sudah sah dan dibuka S2, luar biasa karena baru di buka lansung ada beberapa yang sudah mendaftar.”Ucap Prof Usfunan

Untuk diketahui, program Strata dua (S2) ini hanya 46 SKS dibagi dalam 4 semester, sehingga hanya membutuhkan 2 tahun untuk menggaet gelar magister, menariknya para calon magister akan wisuda di provinsi Bali, salah satu kampus ternama yakni Universitas Mahendradatta Bali.

Laporan : Mr. Alopada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *