SuaraNTT.com,- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI cabang Malaka St. Yosef geram dengan tindakan yang di lakukan oknum kepolisian polres malaka yang menyerang warga dengan membabi buta.
Penyerangan itu, bahkan salah target, sebab orang yang awalnya bermasalah dengan anggota polisi telah melarikan diri sehingga anggota polisi polres malaka datang ke lokasi tanpa bertanya lansung menyerang warga yang tak bersalah.
Menanggapi hal itu, Ketua PMKRI cabang Malaka memberi pernyataan keras, bahwa polres malaka harus di evaluasi oleh Polda NTT.
Katanya polisi itu pelayanan masyarakat, mengayomi masyarakat tetapi di dalam prakteknya sangat bertolak belakang dengan tugas dari kepolisian polres malaka.
Ini perlu ada perhatian dari kapolda untuk memberikan arahan terhadap oknum kepolisian polres Malaka, hal ini sangat di sayangkan bisa terjadi, terkesan bahwa kapolres tidak mampu mengatur anggotanya.
Oknum kepolisian polres Malaka yang melakukan penyerangan terhadap warga ini perlu di bina dan bilah perlu di berhentikan karena bisah merusak citra daripada institusi kepolisian, sebagai keamanan mereka seharusnya mencari solusi untuk penyelesaian masalah bukan melakukan tindakan premanisme terhadap masyarakat, lambang dan garuda yang kalian pake itu dari rakyat jadi seharus kalian tahu malu sebagai keamanan.
PMKRI cabang Malaka juga menegaskan kepada kapolda NTT untuk copot kapolres malaka karena ini lemahnya kapolres dalam menertibkan anggotanya sehingga anggotanya sewenang-wenang melakukan pengeroyokan terhadap masyarakat.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak polres Malaka belum berhasil di konfirmasi, sementara Polda NTT melalui Humas sudah mengecek persoalan tersebut ke Polres Malaka namun belum ada konfirmasi balik ke Tim media.