Kupang-suaraNTT.com,-Hany Diana T. Lay Salah satu tokoh Jemaat di gereja Kalvari Puluthie yang setia menonton gelaran turnamen Game Free Fire secara Offline merasa terhibur.
Hany Lay, mengatakan kegiatan seperti ini harus terus dilakukan, agar pemuda tidak terlihat vakum, namun selalu hadir memberi warna dalam kehidupan gereja dan masyarakat.
Hany Lay yang ditunjuk panitia mewakili tokoh Jemaat menyerahkan hadiah kepada tim juara 2 yakni KXS Malapetaka, menjelaskan bahwa semua kebersamaan ini terjadi atas rencana Tuhan.
“Tidak secara kebetulan malam hari ini saya dipercayakan memberi hadiah kepada pemenang dalam gelaran lomba ini, semua atas rencana Tuhan,” Ujar Hany Lay.
Dirinya merasa bangga memiliki pemuda/pemudi yang kreatif dan inovatif serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi Zaman.
“Tentu saya sangat terhibur dan kita bangga lihat pemuda seperti ini,” Ujarnya Kamis, (30/5/2024) usai menyerahkan hadiah.
Ketua Panitia pelaksana turnamen Chendy Jhon Messakh mengatakan kegiatan yang diinisiasi oleh pemuda/pemudi Jemaat Kalvari Puluthie untuk membangun hubungan silaturahmi pemuda antar agama.
Dikatakan ketua panitia bahwa kegiatan yang melibatkan 36 tim Free Fire kota kupang dan kabupaten kupang ini berjalan lancar tanpa kendala.
“Semua 36 tim, dan selama proses kegiatan berlansung semua aman dan tertib,”tuturnya.
Chendy sapaan akrabnya juga merasa bersyukur karena kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari bisa berjalan lancar dan diakhiri dengan baik.
Selain itu Chendy juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dirinya berharap semua yang terlibat bisa membawa pulang kesan dan makna yang baik agar ke depan kebersamaan pemuda tetap terjaga.
Sementara ketua pemuda Maya Bulan, memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan ini banyak makna terutama bagi pemuda/pemudi yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.
“Saya rasa kegiatan ini cukup sukses dan tentu saja banyak makna yang dipetik dari setiap proses yang dilalui oleh pemuda/pemudi Jekalthie, “ujarnya.
Maya menjelaskan kegiatan ini juga banyak manfaat, selain meningkatkan hubungan silaturahmi antar sesama, adapula untuk kepentingan internal organisasi pemuda gereja.
“Ada banyak manfaat dari ini kegiatan, karena kami sementara galang dana, untuk khas pemuda, dan dari kegiatan ini keuntungannya cukup besar hingga jutaan rupiah itu dari uang pendaftaran dan karcis masuk untuk penonton, ” Ungkap Maya.
Untuk diketahui Tim Free Fire Macan kupang, keluar sebagai juara I dalam turnamen Game Offline Free Fire yang di gelar pemuda jemaat Kalvari Puluthie (Jekalthie) pada 27-30 Mei 2024, di halaman gereja Kalvari Puluthie.
Tim Macan ini berasal dari kota kupang, terdiri dari 4 orang dalam satu tim, berhasil mengalahkan 35 tim lainnya dalam turnamen.
Kepada media ketua Tim Fajar Pa mengatakan telah mempersiapkan timnya selama satu bulan, untuk mengikuti turnamen.
Fajar biasa ia disapa menjelaskan, tim yang ada bukan merupakan tim permanen, namun secara kebetulan semua pemain dalam tim tersebut tinggal berdekatan sehingga selalu main bareng (Mabar) Free Fire bersama.
Fajar bersama rekan-rekan satu tim, merasa bersyukur atas hasil yang di raih, menurutnya turnamen ini bukan ajang mencari kemenangan semata namun ada hal lain, yakni membangun kebersamaan, dalam tim maupun diluar tim.
“Yang pertama kami mengucap syukur berterimakasih kepada Tuhan, saya pribadi juga bangga dengan teman-teman satu tim,” Ujar fajar kepda media usai pengumuman juara.
Posisi runner-up direbut oleh KXS Malapetaka dan posisi juara 3 di rebut tim Anak Bawang kota kupang.