Ruteng-suaraNTT.com,-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus menyelenggarakan pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Periode 2024/2026 di GOR Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 26 Januari 2025.
Ketua Presidium Margareta Kartika resmi dilantik oleh Pengurus Pusat PMKRI St.Thomas Aquinas yang diwakili oleh Marianus D. Humau sebagai Presidium Pendidikan dan Kaderisasi Pengurus Pusat PMKRI.
Kegiatan ini mengangkat tema “Kompak Bergerak dan Berkarya Menuju Kongres dan MPA 2026”
Pelantikan ini di tandai dengan penyematan gordon dan baret ketua oleh saudara Marianus D. Humau kepada Margareta Kartika dan dilanjutkan dengan ditandatanganinya berita acara pelantikan oleh PPK Pengurus Pusat PMKRI, Ketua Presidium terpilih, Pastor Moderator dan Ketua Fokoma Manggarai.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng yang baru dilantik srikandi Margareta Kartika dalam sambutannya menyampaikan banwa pelantikan ini merupakan momen yang bersejarah bagi perjalanan hidupnya dan moment bersejarah juga bagi PMKRI Cab. Ruteng karena selama 55 tahun berpijak baru kali ini dipimpin oleh srikandi.
“Dengan dilantiknya saya sebagi ketua presidium PMKRI Ruteng periode 2024-2026 menciptakan momen yang bersejarah bagi perjalanan saya selama berorganisasi dan bahwa hari ini PMKRI Cabang Ruteng juga mencetus sejarah perempuan pertama sebagai leader, berharap dengan terpilihnya saya sebagai ketua presidium para srikandi lain juga punya semangat dan keberanian untuk menjadi pemimpin,”ungkapnya.
Selain itu, dalam sambutannya beliau menyampaikan komitmennya untuk menyambut dan menyukseskan Kongres dan MPA 2026 di cabang Ruteng. “Kegiatan besar Kongres dan MPA merupakan kegiatan bersama, maka dalam mempersiapkan itu sangat perlu membangun jaringan dengan semua stakeholder.
Secara internal perhimpunan sangat perlu juga ada persiapan kader yang oke secara kualitas dan kuantitas
PMKRI Cabang Ruteng kata kartika, berkomitmen peduli dengan kondisi sosial di Indonesia umumnya manggarai dan Manggarai Timur Khususnya, sebab organisasi PMKRI adalah organisasi gerakan
Kartika mengangkat beberapa kasus yang perlu diperhatikan kedepannya .Seperti kasus Kekerasan seksual pada anak dan perempuan ,kasus KDRT dan Perceraian karena terlibat dalam pinjaman rentenir harian dan masalah krisis air di kota Ruteng.
Kartika mengatakan sebagai organisasi gerakan,tentunya PMKRI Cab.Ruteng juga peduli dengan kondisi sosial yang terjadi di Indonesia Umumnya Manggarai dan Manggarai Timur khususnya. Ada banyak persoalan sosial yang menjadi perhatian kedepannya.
Seperti masalah Kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan. Anak di perkosa oleh orang tuanya,anak diperkosa oleh tetangganya ,anak diperkosa oleh oknum tertentu dan penjualan perempuan untuk dijadikan budak seks. Masalah ini menjadi masalah
yang serius dan perlu keseriusan juga dalam mengatasinya terutama oleh lembaga pendidikan, gereja dan pemerintah.
Masalah lain yang juga perlu di perhatikan kedepannya terkait hadirnya rentenir harian di setiap desa-desa.
“Pertanyaan apakah semuanya legal? Dengan hadirnya di setiap desa-desa dan dengan persyaratan mudah untuk bisa diperoleh masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini KDRT dan Perceraian ramai diperbincangkan dan ini berawal dari numpuknya utang, pinjaman koperasi mungkin bagi masyarakat umum dan pemerintah menganggap masalah ini Sebagai lelucon, tapi bagi saya ini akan berdampak buruk ketika tidak tangani dengan bijak oleh pemerintah,”bebernya.
Masalah lain juga yang perlu diperhatikan oleh pemerintah terutama Pemda Manggarai adalah terkait Krisis air yang terjadi di kota ruteng. Ruteng yang dengan curah hujan tinggi sampai saat ini masyarakat masih mengeluh krisis air.
“Anak-anak sekolah dan mahasiswa bahkan harus membeli air kemasan untuk masak ,cuci muka dan keperluan lainya karena tidak ada air” Ucap Kartika.
Ketua presidium yang baru saja dilantik menyampaikan dengan tegas bahwa PMKRI Cab. Ruteng St. Agustinus adalah organisasi gerakan yang berkomitmen berpihak pada kebenaran dan keadilan bukan pada korban. Juga bebas dari kepentingan apa saja dan siapa saja
“Kami berpihak pada kebenaran dan keadilan bukan pada korban,karena kebanyakan korban yang mengaku menjadi korban justru menjadi pelaku utama dalam suatu kejahatan”tegasnya.
Selain itu PMKRI Cab. Ruteng adalah organisasi yang bebas kepentingan dari apapun dan siapapun.
“Jadi jika ingin menjalin kerja sama dengan PMKRI, kami terbuka tetapi jangan berharap kami menerima tawaran yang menggoyahkan perjuangan VISI dan Misi Perhimpunan” ujarnya dalam mengakhiri sambutan.
Demisioner ketua periode 2023-2024 saudara Oskarianus Yondri Saputra Ngajang dalam sambutanya menyampaikan terima kasih dan kebanggaannya atas kerja keras seluruh anggota dan pengurus dimasa kepemimpinannya.
Ia juga menekankan agar kepengurusan yang baru senantiasa bergandeng tangan dan berjalan bersama untuk kesuksesan Kongres dan MPA 2026 yang akan datang, ia juga menekankan agar kepengurusan berikutnya tetap memperhatikan isu strategis dan isu responsif yang terjadi di Manggarai dan Manggarai Timur.
Sementara itu, Presidium Pendidikan Dan Kaderisasi Pengurus Pusat Periode 2024/2026 Marianus D. Humau memberikan apresiasi dan harapan besar kepada pengurus yang baru dilantik.
“Mewakili Ketua Presidium PP PMKRI, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PMKRI cabang Ruteng yang konsisten melakukan regenerasi kepengurusan,”ujarnya.
Marianus Humau mengucapkan Proficiat kepada Ketua Presidium yang merupakan srikandi pertama yang memimpin PMKRI Cabang Ruteng bersama jajaran DPC.
Menurut Marianus Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan sebuah amanah yang besar.
“Kami berharap Pengurus yang baru dilantik dapat melanjutkan perjuangan nilai-nilai perhimpunan dan melakukan kerja-kerja organisasi dalam rangka mempersiapkan kegiatan Kongres Nasional dan MPA PMKRI tahun 2026 di Ruteng” Ujar Mone Humau
Ia juga menyampaikan beberapa isu penting yang menjadi fokus perhatian dari PP PMKRI diantaranya terkait advokasi isu lingkungan, literasi nasional, peningkatan kualitas kader, masyarakat dan pemuda adat, serta
Revisi UU No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan minerba untuk memberi payung hukum pemberian Izin Usaha Tambang (IUP) terhadap sejumlah pihak termasuk Perguruan Tinggi.
“Persoalan-persoalan seperti ini sangat penting untuk disikapi serius oleh kader- kader PMKRI se-Indonesia karena merupakan domainnya kita. Dari perspektif etika dan fungsi, perguruan tinggi yang terlibat dalam usaha tambang dapat dianggap bertentangan dengan tujuan utamanya sebagai institusi pendidikan” Tegas Mone Humau
Selanjutnya acara pelantikan ini ditutup dengan sambutan dari Ketua Forkoma Manggarai dan Pastor Moderator PMKRI Cabang Ruteng.