Honorer Yang Tak Lolos P3K di Kabupaten Kupang, Menolak Kerja Paruh Waktu

Berita2895 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com,-Polemik Ratusan honorer yang di sinyalir tak lolos seleksi P3K, dikarenakan formasi yang disediakan setiap organisasi perangkat daerah OPD masih sangat kurang.

Berbagai aksi protes dari peserta seleksi bahkan berbagai pihak juga menyoroti hal ini, seperti beberapa anggota dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten kupang, dan termasuk bupati terpilih Yosef Lede, juga menyayangkan proses seleksi yang diduga tidak transparan dan penuh kejanggalan.

Para peserta seleksi yang belum mendapatkan formasi berjumlah 800 orang, diantaranya 425 guru honorer dan 375 teknisi, yang dikabarkan akan masuk kategori R3 atau P3K paru waktu.

Para guru honorer yang tergabung dalam forum guru R3, atau yang sudah mengikuti seleksi namun tak ada lagi formasi yang tersedia sehingga masuk dengan kode R3 untuk bekerja sebagai P3K paruh waktu, ditolak

Para guru honorer meminta bekerja penuh waktu, sebab menurut mereka seorang guru tidak bisa mengajar paruh waktu karena akan berdampak pada kemampuan anak didik

“Kami tidak mau kerja paruh waktu, pemerintah harus kasih kami kerja penuh waktu apa lagu kami yang 425 guru ini tidak mungkin mengajar paruh waktu dan pulang, itu tidak efektif,” Ujar Andri Gasperz salah satu peserta seleksi P3K yang tidak mendapatkan formasi.

Andri Gaspersz melanjutkan bahwa pemerintah harus segera memberi solusi, menyelesaikan persoalan formasi untuk peserta seleksi tahap 1, sebelum membuka formasi untuk tahap 2.

“Supaya jangan terjadi gejolak dan konflik di antara kita, sebaiknya seleksi tahap 2 jangan dipikirkan dulu, fokus pada persiapan formasi untuk menjawab kebutuhan saat ini yakni kurangnya banyak formasi sehingga 800 peserta seleksi di kabupaten kupang gagal total ni,”jelasnya.

Hal ini menimbulkan pro kontra secara nasional bahkan terjadi aksi protes dimana-mana, termasuk di kabupaten kupang

Menanggapi hal itu, pemerintah kabupaten kupang melalui dinas pendidikan mengatakan akan memperjuangkan para guru honorer yang berjumlah 425 orang dan honor teknisi yang berjumlah 375 agar bisa diakomodir oleh kementrian pendayagunaan aparatur Negara, Reformasi bbirokrasi, (Kemenpan RB) untuk bekerja penuh waktu sesuai aspirasi yang disuarakan para honorer.

Kepda media ini Rabu (22/01/2025) Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten kupang, Dr. Eliazer Teuf,S.Pd.,M.Pd mengatakan pemerintah tidak menutup mata, terhadap ratusan honorer yang belum mendapatkan formasi P3K, khususnya para guru honor sebab merekalah yang membantu pemerintah menjalankan undang-undang dalam hal mencerdaskan anak bangsa.

Eliazer Teuf, menyampaikan akan berkoordinasi dengan lembaga terkait yang bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, agar apa yang menjadi aspirasi para honorer bisa terjawab.

“Kami pemerintah, dinas pendidikan tidak tutup mata, kami sudah mendengar aspirasi para guru honorer yang belum mendapat kesempatan di seleksi P3K masuk kategori R3, secara lisan maupun tulisan sudah, prinsipnya aspirasi yang bapak ibu sampaikan kita terima dan kita teruskan dalam forum-forum yang lebih tinggi,”bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *