Di Hari Bersejarah, Pemuda Amfoang Bersuara Lantang Minta DOB: Tokoh Masyarakat Turut Mendukung

Kupang-suaraNTT.com,-Pada momen bersejarah, yakni hari buruh sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Mei, beberapa pemuda Amfoang  hadir dalam aksi buruh sebagai bentuk penghormatan terhadap para pekerja buruh, dengan membawa juga aspirasi daerah otonomi baru.

Sekitar 700san masa aksi yang turun ke jalan pada saat may day, atau hari buruh internasional, bersama konfederasi serikat buru sejahtera indonesia (KBSI) berkeliling kota Kupang alias konfoi sambil berorasi memberi peringatan keras kepada para pengusaha atau pemilik perusahaan yang membuka tokoh saat hari libur, dengan menjelaskan undang-undang ketenaga kerjaan kepada para buru atau karyawan perusahaan yang bekerja di hari libur.

Masa aksi berdemonstrasi berpindah dari satu titik ke titik lainnya, hingga tiba di depan kantor Gubernur NTT masa aksi kemudian menyuarakan DOB Amfoang.

Ratusan masa aksi turun ke jalan saat May Day

Daerah otomi baru untuk wilayah Amfoang yang sudah direncanakan sejak lama belum terealisasi bahkan sudah dibentuk pantia khusus untuk persiapan daerah otomi baru namun terkesan berjalan di tempat membuat pemuda melakukan unjuk rasa untuk bersuara meminta pemerintah provinsi dan pusat untuk aspirasi tersebut di kabulkan.

Salah satu pemuda Bernat Taneo mengatakan bahwa untuk membangun wilayah Amfoang harus dilakukan pemekaran, dilihat dari letak geografis dan situasi pendapatan daerah.

Menurutnya APBD kabupaten Kupang tidak mampu untuk membangun Amfoang, sehingga dirinya meminta agar dilakukan pemekaran agar wilayah Amfoang bisa menjadi perhatian pemerintah pusat dan masyarakat bisa lebih maju.

Bernat Taneo menceritakan saat berunjuk rasa dirinya menjelaskan alasan-alasan yang bisa menjadi dasar pemekaran daerah otomi baru  yakni, Amfoang berada di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Amfoang juga sudah memiliki Pelabuhan Nekliu, pembangunan rumah sakit Pratama, dan Observatorium terbesar ke dua secara nasional di amfoang.

Bernat Taneo menambahkan, perjuangan untuk pemekaran Amfoang sebagai daerah otomi baru harus menjadi tanggungjawab semua elemen termasuk pemuda, karena menurutnya pemuda adalah generasi penerus dan akan mewarisi semua semangat perjuangan hari ini yang dilakukan.

“Harus pemuda yang lantang bersuara dan berjuang bersama tokoh masyarakat, karena kita punya orang tua dong pasti tidak akan menikmati hasil perjuangan ini karena faktor usia dan sebagainya, jadi harusnya kita orang muda yang berjuang keras karena ini untuk masa depan kita semua.”ujar Bernat saat di wawancara media ini.

Dengan dasar itu lah Bernat Taneo bersama beberapa pemuda Amfoang yang tergabung dalam gerakan aksi buruh di depan kantor gubernur NTT, dengan membawa 7 poin tuntutan yakni,  rencana tata ruang pembangunan daerah otomi DOB Amfoang, Studi kelayakan pembangunan DOP Amfoang, pembangunan PLBN Oepoli, lapangan kerja, memperhatikan tenaga honorer, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan di wilayah Amfoang dan terakhir meminta pemerintah meningkatkan sumber daya manusia untuk Observatorium Nasional.

Menanggapi aksi damai dari perwakilan pemuda Amfoang di kantor gubernur, dan Dewan Perwakilan rakyat Daerah DPRD  provinsi Nusa tenggara timur NTT  saat meminta daerah otonomi baru untuk wilayah Amfoang kabupaten Kupang pada 1 Mei 2024, Tokoh masyakarat Amfoang mengatakan sangat mendukung aksi pemuda yang berani bersuara lantang meminta pemekaran di wilayah Amfoang.

Ket foto. Isak Toleu, Warga masyarakat Amfoang
Ket foto. Isak Toleu, Warga masyarakat Amfoang

“Saya senang kalau ada demo begitu, karena kami ingin mekar sendiri, kitong (kami) sonde tahu kalau tidak kitong ikut demo,”ujar Isak Toleu saat diminta tanggapan soal pemekaran wilayah Amfoang, pada Senin (1/5/2024) di Oesapa kota Kupang.

Menurutnya untuk kemajuan masyarakat Amfoang harus ada pemekaran, agar pos anggaran bisa lebih besar dan bisa menjadi perhatian pusat melalui pembangunan nasional.

Isak Toleu menambahkan, bahwa rencana pemekaran Amfoang sudah sejak lama, dirinya perna bersama dengan beberapa tokoh  untuk melakukan survei kelayakan di wilayah Amfoang namun semua proses tidak berjalan secara baik.

Dikatakannya bahwa, saat itu turun bersama Silvester Banfatin untuk melakukan survei  Daerah persiapan Otonomi baru. Dirinya juga mengungkap kekesalan karena telah dilakukan survei namun sampai hari ini belum terealisasi.

“Beta ini, yang menari pi  jemput pak Banfatin di Nekliu habis Katong naik ko lihat dia punya lokasi sampai saat sekarang hasilnya tidak ada, sudah bentuk lagi panitia tiap tahun bilang doi-doi supaya bisa kelola itu doi ko kita Amfoang ini jadi mekar.”Ujarnya

“Rencana pemekaran bukan baru ini hari, dari sejak bupati naik bupati india (tetap) begitu terus, itu hari pak Masneno (Bupati Kupang) berjanji mekar Amfoang supaya  ke roti ini katong baku bagi na bisa tersendiri.” Beber Isak Toleu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *