Kupang-suaraNTT.com,-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius kembali menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
Kegiatan MPAB yang diikuti oleh 150 orang calon anggota baru tersebut diawali dengan kegiatan seremonial pembukaan yang dilaksanakan di Aula STIKOM Uyelindo Kupang, Sabtu (11/5/2024).
Ketua panitia MPAB Yido Ramos Manao menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut untuk membetuk mental dan karakter seorang kader, dimana terlihat dalam situasi hari ini pemuda dan mahasiswa mengalami krisis kepercayaan diri dalam membela kebenaran.
“Hal ini menunjukan bahwa kaum muda sedang terjebak dalam degradasi moral untuk itu kita membutuhkan kader yang kritis dan peka sebagai jawaban atas carut marut kehidupan yang jauh dari harapan.
Lebih jauh dikatakan Yido Manao, sebagai organisasi pembinaan dan pengkaderan serta perjuangan, berada pada posisi yang cukup strategis dan potensial dalam kehidupan bermasyarakat.
Apalagi kata Yido Manao, PMKRI memiliki nilai perjuangan dan keberpihakan pada kaum tertindas sehingga sebagai kader harus memiliki mental dan karakter yang kuat untuk memaknai ketiga nilai dasar PMKRI Kristianitas, Fraternitas dan Intelektualitas.
Dalam pidato, Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang Periode 2023/2024 Diliyon C. Y. Heton mengungkapkan, sebagai organisasi pembinaan, pengkaderan dan perjuangan, selain moralitas PMKRI harus mampu melahirkan kader pemimpin yang berintegritas dan mampu beradaptasi dengan peradaban zaman.
Menurutnya zaman digitalisasi sangat mempengaruhi kehidupan secara positif maupun negatif, oleh sebab itu perlu adanya pembentukan mental dan karakter dalam organisasi pembinaan dan pengkaderan serta perjuangan seperti PMKRI.
Dijelaskan Deliyon Heton, bahwa hal positif dari perkembagan teknologi informasi adalah cepat mengetahui informasi atau situasi sosial secara nasional maupun internasional, namun tak bisa dipungkiri dampak negatifnya.
“Untuk mewujudkan hal demikian, setiap Organisasi khususnya PMKRI harus menggelar kegiatan MPAB yang merupakan bentuk pembinaan dasar formal berjenjang yang akan dibekali dengan materi dasar PMKRI dan itu wajib untuk diikuti oleh setiap calon anggota PMKRI,”bebernya.
Setelah memahami nilai-nilai PMKRI, menurut Deliyon Heton setiap kader akan mampu mengendalikan diri dan mampu beradaptasi dengan situasi zaman.
Yang terutama kata Dilion Heton, sebagai kader PMKRI harus mampu mempertahankan budaya dan karakteristik nilai-nilai Pancasila karena itu sebagai kekayaan bangsa indonesia, tidak boleh terpengaruh dengan budaya luar (asing) yang berhasil mengendalikan teknologi.
Sementara Leonardus Lelo, sebagai Anggota dewan penyatu (ADP) yang hadir membuka kegiatan dalam sambutanya dia mengatakan perlu adanya kesadaran masyarakat menghadapi situasi zaman hari ini, terutama bagi kader PMKRI.
Menurut Leo Lelo biasa Ia disapa, negeri ini sedang tidak baik-baik akibat dari carut marut politik yang tidak lagi sejalan dengan undang-undang.
Leo mengatakan harusnya para pemangku jabatan atau politisi membaca secara baik undang-undang partai politik, agar tidak berdampak buruk pada masyarakat.
“Ini negeri sudah rusak akibat dari politik kotor yang terjadi di era sekarang, undang-undang dikangkangi, (seperti Makamah Konstitusi di otak atik) bahkan ada yang sudah terpilih menjadi dewan tapi mundur kembali. Lalu sebagai kader PMKRI apa yang harus kalian lakukan”,tanya Leo Lelo kepada seluruh civitas PMKRI yang hadir.
Leo Lelo juga menyinggung undang-undang Omni bus law klaster ketenagakerjaan, menurutnya undang-undang tersebut penuh dengan syarat kepentingan, sehingga sebagai kader harus membaca undang-undang ketenagakerjaan yang ada dalam Omni bus law.
Selain itu, alumni PMKRI yang juga saat ini sebagai ketua DPD partai Demokrat NTT itu berpesan kepada para calon anggota muda agar dalam seminggu kegiatan MPAB itu harus belajar dengan kesungguhan.
“Kalian masih baru calon anggota belum tentu menjadi anggota sehingga saya harap kalian bisa mengikuti semua proses dengan serius dan lahir sebagai pemuda gereja dan tanah air melalui rahim PMKRI.”tutupnya.

Usai menutup sambutan sekaligus dirinya membuka kegiatan MPAB PMKRI cabang Kupang yang akan berlangsung tanggal 12-18 Mei di kelurahan Buraen, kecamatan Amarasi Selatan, kabupaten Kupang.
Hadir dalam kegiatan, senior Alumni PMKRI cabang kupang, Dewan Penyatu, dan tamu undangan dari Cipayung plus kota kupang.
