Ketua Panitia MPAB Serukan “Revolusi Mental” di Kalangan Mahasiswa Toianas Kupang

Berita118 Dilihat

SUARANTT.COM,-Organisasi kemahasiswaan idealnya menjadi kawah candradimuka, melahirkan insan-insan intelektual yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga adaptif dan responsif terhadap dinamika zaman. Di tengah gemuruh aktivitas kemahasiswaan Kupang, Persatuan Mahasiswa Toianas (PERMATOS-Kupang), sebuah organisasi kedaerahan yang berdiri sejak tahun 2012, tengah menghadapi tantangan internal yang cukup signifikan.

Sejak didirikan lebih dari satu dekade lalu, PERMATOS Kupang diharapkan dapat menjadi wadah yang solid bagi mahasiswa asal Toianas, baik dalam mengembangkan potensi diri maupun berkontribusi aktif bagi masyarakat Toianas secara luas. Namun, impian para pendiri organisasi ini tampaknya belum sepenuhnya terwujud. Alih-alih menjadi kekuatan yang eksis dan berpengaruh, PERMATOS Kupang justru mengalami pasang surut dalam perjalanannya.

Kondisi inilah yang mendorong Roby Nenometa, Ketua Panitia Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PERMATOS Kupang periode 2025/2026, untuk menyampaikan pandangan yang cukup kritis dan konstruktif. Menurutnya, kemandekan gerak organisasi ini berakar pada persoalan mendasar, yakni kurangnya kekompakan dan erosi kepercayaan di antara sesama anggota, pengurus, bahkan hingga pucuk pimpinan organisasi.

“Organisasi ini punya potensi besar, didirikan dengan niat yang mulia untuk mempersatukan mahasiswa Toianas dan berkontribusi bagi daerah. Tapi, kita tidak bisa memungkiri, dalam beberapa waktu terakhir, gerak kita terasa lambat, bahkan cenderung stagnan,” ungkap Roby dengan nada prihatin namun penuh semangat saat ditemui Minggu, 13 April 2025 di sela-sela persiapan MPAB.

Lebih lanjut, Roby menekankan bahwa akar permasalahan ini terletak pada mentalitas sebagian besar anggota. Ia menyerukan perlunya sebuah “revolusi mental” di kalangan intelektual muda asal Toianas yang tergabung dalam PERMATOS Kupang. Revolusi mental yang dimaksud bukan sekadar perubahan sesaat, melainkan transformasi mendasar dalam cara berpikir, bersikap, dan bertindak, yang dilandasi oleh rasa saling percaya, solidaritas yang kuat, dan komitmen yang tinggi terhadap tujuan organisasi.

“Kita ini kaum intelektual, mahasiswa. Seharusnya kita menjadi garda terdepan dalam perubahan yang positif. Tapi, bagaimana kita bisa membawa perubahan bagi masyarakat kalau di internal organisasi sendiri kita tidak solid, saling curiga, dan tidak punya visi yang sama,” tegas Roby.

Menyadari betapa krusialnya momentum ini, Roby bersama seluruh panitia MPAB periode 2025/2026 bekerja keras untuk merancang sebuah kegiatan penerimaan anggota baru yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 08 Mei mendatang. Kegiatan ini tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan semangat juang PERMATOS Kupang. Mereka meyakini bahwa dengan persiapan yang matang dan konsep acara yang dirancang untuk menumbuhkan rasa persaudaraan, kepercayaan, dan visi yang jelas, MPAB kali ini akan menjadi titik balik bagi organisasi.

“Kami tidak ingin MPAB ini hanya sekadar ajang perekrutan anggota baru. Lebih dari itu, kami ingin ini menjadi wadah untuk menanamkan kembali nilai-nilai persatuan, kekeluargaan, dan semangat pengabdian kepada organisasi dan masyarakat Toianas. Kami percaya, dengan anggota baru yang memiliki semangat yang membara dan mentalitas yang positif, PERMATOS Kupang akan kembali berjaya,” ujar Roby dengan penuh optimis.

Persiapan MPAB PERMATOS Kupang periode 2025/2026 ini menjadi harapan baru bagi seluruh anggota dan alumni organisasi. Mereka menaruh harapan besar agar momentum ini dapat menjadi katalisator untuk perubahan yang signifikan, mengembalikan PERMATOS Kupang pada jalur yang seharusnya, sebagai organisasi yang cerdas, solid, dan mampu bergerak aktif sesuai dengan tuntutan zaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat Toianas.

Di akhir pernyataannya, Roby Nenometa menyampaikan salam hangat dalam bahasa daerah Toianas, “Nekaf mese ansaof mese tafena pah ma nifu toianas,” yang berarti “Satu hati, satu jiwa, kita bersaudara dalam naungan Toianas.” Salam ini bukan hanya sekadar penutup, tetapi juga representasi dari semangat persatuan dan kekeluargaan yang ingin kembali dihidupkan dalam tubuh PERMATOS Kupang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *