Ibadah Syukur Perdamaian, Polemik Yayasan Misi Agape Hanya Salah Paham

Kupang-suaraNTT.com,-Keluarga besar Sinode Gmit mengucap syukur atas perdamaian terkait persoalan yayasan misi Agape yang melibatkan Jerri Manafe dan pengurus yayasan misi Agape di Aula Sinode Gmit kota kupang, senin (6/5/2024).

Persoalan yayasan misi Agape yang membawahi sekolah Hosana sempat menjadi kontroversi saat Jerri Manafe melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan pemalsuan dokumen terhadap Paul Dima Cs selaku ketua Majelis gereja misi Agape dan pengurus yayasan misi Agape yang kemudian Polda NTT menetapkan Paul Dima Cs sebagai tersangka berdasarkan bukti-bukti permulaan yang cukup.

Laporan Jerri Manafe, bermula saat Paul Dima Cs menyebutkan nama Jerri Manafe melalui media sosial bahwa telah melakukan penggelapan terhadap aset yayasan Misi Agape dan hendak melaporkan ke polda nusa Tenggara Timur NTT, sehingga Jerri Manafe pun membuat laporan balik, karena merasa tidak melakukan penggelapan.

Polemik yang sempat menyita perhatian publik selama kurang lebih dia tahun ini akhirnya mampu difasilitasi oleh Sinode GMIT dan Polda NTT untuk diselesaikan melalui jalur non litigasi atau restoratif justice yang ditandai dengan ibadah bersama.

Usai ibadah syukur perdamaian, ketua Sinode GMIT NTT Samuel Benyamin Pandie, S.Th kepada media mengatakan perdamain yang diharapkan akhirnya terwujud.
Menurutnya perkara tersebut cukup memakan waktu, energi dan bahkan ada yang dikorbankan sehingga perdamaian menjadi jalan terbaik dalam proses.

Dirinya juga akan terus mendorong dan mendampingi para pihak untuk menyelesaikan adminstrasi baik secara prosedur hukum maupun administrasi lain hingga persoalan benar-benar selesai.

“Kami do’akan proses ini selesai kita kembali membangun persekutuan dan persaudaraan sebagai keluarga gereja, ” Ujarnya.

Sementara Paul Dima selaku ketua Majelis gereja Agape, juga merasa bersyukur karena polemik yang berjalan kurang lebih selama dua tahun boleh berakhir dengan perdamaian.

Paul Dima Cs juga berharap dengan adanya perdamaian ini polda NTT bisa melihat itu dan mempertimbangkan agar statusnya sebagai tersangka bisa di cabut.

Di tempat terpisah Jerri Manafe saat ditemui media ini, mengatakan bahwa semua proses tahapan telah dilalui, dan dirinya juga bersyukur karena dengan adanya perdamaian bisa kembali membangun persatuan dan kebersamaan bersama keluarga besar Gereja Agape khususnya Paul Dima Cs.

Dirinya menegaskan penyebab persoalan karena adanya mis komunikasi atau kesalahpahaman saat berkomunikasi sehingga terjadilah persoalan

“Jadi selama ini tidak ada masalah dengan Gereja Agape, gereja agape tidak ada masalah yang kita bermasalah adalah uang yang saya pegang adalah uang SDK Hosana yang dibawa yayasan Misi Agape.

Jerri Manafe juga mengaku bahwa telah menandatangani berita acara perdamaian di Polda NTT dan berita acara penyerahan aset di Sinode Gmit.

Ket Foto, penyerahan Aset

Aset yang dititipkan antara lain uang 200 juta dan 3,5 miliar lebih yang ada di rekening bank NTT, dua(2) keping emas masing-masing 50 gram, sehingga total 100 gram emas telah diserahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *