SUARA NTT.COM. SOE-TTS– Deklarasi akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Melki Laka Lena (MLL) dan Johni Asadoma (JA), yang berlangsung di Kota Soe pada Senin 16/9/2024, diselimuti oleh sebuah peristiwa tak terduga dan penuh misteri. Di tengah keramaian pendukung yang antusias, seekor anjing tiba-tiba muncul dan melolong dengan nada melankolis yang panjang, menarik perhatian banyak orang.
Kejadian itu terjadi berulang kali, dengan lolongan yang terdengar begitu emosional seolah anjing tersebut merasakan sesuatu yang mendalam. Tidak sedikit peserta yang mengabadikan momen tersebut, memunculkan spekulasi di antara masyarakat. Beberapa warga berpendapat bahwa kehadiran anjing itu menyiratkan sebuah pesan tersembunyi, mengingat dalam budaya lokal NTT, lolongan anjing di siang hari sering kali dikaitkan dengan tanda-tanda buruk atau peringatan akan adanya masalah yang akan datang.
Mitos Lokal dan Tanda Kehadiran Orang Asing
Tokoh masyarakat TTS, Ajub Tasoin, memberikan pandangan mendalam mengenai peristiwa ini. Menurutnya, dalam kepercayaan lokal, lolongan anjing yang melolong panjang di siang hari bisa diartikan sebagai tanda bahwa ada kehadiran orang asing di sekitar.
“Anjing melolong itu artinya dia merasakan ada yang tidak biasa, seolah mencari tuannya yang hilang,” jelasnya.
Bagi Ajub, lolongan anjing di tengah acara deklarasi akbar MLL-JA bisa menjadi peringatan agar masyarakat lebih waspada terhadap orang asing yang mungkin memiliki niat tersembunyi. Ia menambahkan, “Kehadiran anjing yang melolong di tempat ramai seperti itu tidak bisa dianggap sepele, terutama dalam budaya kita.”
Soe: Kampung Halaman Simon Petrus Kamlasi
Menariknya, kejadian tersebut terjadi di Soe, yang merupakan kampung halaman Simon Petrus Kamlasi, bakal calon gubernur NTT yang turut bertarung dalam pemilihan ini bersama Andre Garu dengan nama paket SIAGA. Meski acara deklarasi pasangan MLL-JA berlangsung meriah, kehadiran anjing yang melolong tersebut seolah menambahkan dimensi lain dalam suasana deklarasi.
Hingga kini, banyak masyarakat yang masih memperdebatkan arti dari kejadian ini. Sebagian menganggapnya sebagai fenomena biasa, namun ada pula yang percaya bahwa ada makna lebih dalam di balik lolongan panjang anjing tersebut, terutama mengingat konteks budaya dan waktu pelaksanaan acara. Momen ini juga menambah warna tersendiri dalam dinamika politik di NTT, menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang semakin dekat.