Kupang-suaraNTT.com,-Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang (PERMASKKU) menilai Kegagalan Bupati Kupang Membangun Amfoang Jadi Keuntungan Para Politisi Dapil IV
Para politisi kabupaten kupang di daerah pemilihan (dapil) IV memanfaatkan kegagalan bupati kupang Korinus Masneno, dimana kesenjangan sosial yang begitu tinggi menjadi narasi politik untuk meraut suara di wilayah Amfoang. Mulai dari akses jalan menuju Amfoang, masalah pendidikan masala sosial dan masalah kesehatan.
Bupati Kupang sebagai pengguna anggaran di daerah harusnya bisa memperhatikan masyarakat di wilayah Amfoang namun hal tersebut tidak terjadi hingga kesenjangan sosial begitu tinggi di wilayah Amfoang.
“Amfoang menjadi daerah terisolir dan sekarang dimanfaatkan politisi yang punya kepentingan di Amfoang, ini yang gagal bangun Amfoang itu bupati Kupang karena selama satu periode tidak berhasil membuat masyarakat Amfoang sejahtera. Terlalu banyak persoalan sosial di sana (Amfoang) yang kemudian para caleg jalan kampanye janji akan tuntaskan persoalan itu.”Ujar Februida Kuanine selaku ketua umum Perhimpunan mahasiswa kabupaten Kupang (PERMASKKU) pada kamis (8/2/2024) saat ditemui media ini.
Perempuan asal Amfoang yang menjadi ketua umum PERMASKKU periode 2023/2025 ini menjelaskan, bahwa riset dan advokasi yang dilakukan ke wilayah Amfoang, sangat miris melihat kondisi masyarakat di wilayah Amfoang. Sebab hampir semua caleg yang bertarung di wilayah Amfoang tidak ada satupun yang menjual prestasi pemerintah daerah kabupaten Kupang untuk mendapatkan suara masyarakat namun semuanya menjual keburukan pemerintah daerah kabupaten Kupang dibawa kepemimpinan korinus Masneno dan Jerry Manafe.
Dikatakan Februida, salah satu kegagalan yang menjadi nilai jual politisi kepada masyarakat Amfoang adalah Infrastruktur jalan khususnya jembatan kapsali. Semua politisi berjanji akan memperjuangkan akses jalan menuju Amfoang.
Menurut Februida, jembatan kapsali berada pada posisi yang cukup strategis karena menghubungkan wilayah amfoang dengan ibu kota kabupaten kupang Oelamasi. Sehingga harus diperhatikan secara serius, namun pada kenyataannya selama satu periode pemerintah daerah kabupaten kupang tidak berhasil memberi solusi terhadap akses jalan menuju Amfoang.
Lebih lanjut diungkap Februida, sekitar 10 anggota PERMASKKU diperintahkan ke wilayah Amfoang untuk melakukan riset dan advokasi persoalan sosial, dan masih ditemukan banyak warga yang merasa resah dengan pelayanan pemerintah daerah kabupaten kupang.
Persoalan utama yang di keluhkan warga adalah akses transportasi, dan juga bantuan sosial.
Dari hasil penelusuran tim advokasi dibeberkan Februida, banyak calon anggota dewan yang terlibat dalam persoalan masyarakat namun perannya berbeda, menurutnya para caleg masih dalam kapasitas memperjuangkan namun hal itu hanya sebatas janji politik, sehingga harus ada atensi dari pemerintah kabupaten kupang melakukan pembangunan di Amfoang, bukan karena hasrat politik namun benar-benar untuk membangun masyarakat di wilayah Amfoang dengan tulus hati.
“Sekarang semua calon dewan turun janji masyarakat akan perhatikan persoalan sosial di Amfoang, tapi itu kan hanya janji politik bukan karena ada ketulusan dari pemerintah untuk membangun Amfoang.” Tegas Februida.
Laporan: Mr. Alopada