Gerak Cepat Polres Kupang, Amankan Jalan Putus di Jalur Timor Raya

Berita1186 Dilihat

Kupang-suaraNTT.com,-Kepolisian Resor Kupang gerak cepat menyiasati pengaturan arus lalu lintas di Jalan Timor Raya Km. 41 Camplong Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang nyaris putus akibat abrasi Sungai Lili yang menggerus sisi jalan pada hari Senin (6/1) sore.

Akibatnya, Polres Kupang terpaksa memberlakukan sistem buka tutup jalur untuk mengatur arus lalu lintas yang sempat terhenti.

Menurut Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H., longsor ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kecamatan Fatuleu sejak Senin (6/1) siang. Hujan deras tersebut mengakibatkan abrasi di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan Sungai Lili, sehingga jalan tersebut menjadi tidak stabil dan rentan ambles.

“Kami sudah menerjunkan personil ke lokasi untuk mengatur lalu lintas dengan sistem buka tutup, guna memastikan keselamatan para pengguna jalan. Kami juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan mematuhi petunjuk petugas di lapangan,” ujar Kapolres Kupang.

Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan panjang dan risiko lebih lanjut, Polres Kupang juga sudah berkoordinasi dengan Balai Pekerjaan Jalan Nasional guna dibuka jalur alternatif bagi kendaraan berat dan kendaraan yang tidak memungkinkan untuk melewati jalur utama yang rusak.

“Jalan alternatif ini sangat penting karena jalan utama diprediksi tidak mampu menahan beban kendaraan berat. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut dan upaya perbaikan segera dilakukan,” tambahnya.

Sementara itu, warga setempat mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang semakin memburuk.

Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.

Situasi ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan yang seringkali membawa dampak besar pada infrastruktur di daerah rawan bencana seperti Kecamatan Fatuleu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *