Kupang-suaraNTT.com,-Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan penanganan stunting adalah pekerjaan bersama dari semua pihak mulai dari keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, pemerintah dan lembaga legislative, Namun menurutnya yang lebih berperan dalam melawan stunting adalah keluarga untuk memperhatikan pola makan dalam rumah.
Hal ini dikatakan politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini saat kegiatan Kampanye Pecepatan Penurunan Stunting bersama mitra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Timur (NTT) di desa Lambakara, kecamatan Pahungalodu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu (13/12/2023).
“Kalau ada makan bergizi dalam rumah seperti telur, ikan, daging, sayur selalu prioritaskan ibu hamil dan menyusui. Budayakan untuk minum ASI eksklusif dan bagi para suami tolong hindari puting susu ibu menyusui karena merupakan sumber makanan bergizi pertama bagi bayi. Kemudian untuk ibu hamil ataupun mau melahirkan agar selalu inisiasi menyusui dini, jadi anak lahir pertama kali dan letakkan diperut ibunya dan bayi secara otomatis menuju puting susu ibunya untuk mendapatkan ASI pertama, hal ini akan meningkatkan hubungan antara ibu dan anak dan ASI pertama mempunyai nilai gizi,” jelas Melki Laka Lena.
Ketua TKD Prabowo Gibran NTT ini juga meminta masyarakat memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah di NTT untuk penanganan stunting.
“Di NTT sumber daya alam untuk memberikan asupan gizi kepada ibu hamil dan menyusui sangat banyak seperti, daun kelor, telur, madu hutan, sorgum, ikan , daging, sumber daya alam ini yang digunakan untuk memberikan gizi tambahan untuk ibu hamil dan menyusui,” Ungkap Melki Laka Lena, yang juga Ketua Partai Golkar NTT.
Sementara Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Mikhael Yance Galmin dalam kesempatan tersebut mengatakan BKKBN melakukan perang terhadap stunting melalui program bangga kencana dengan fokus pada kegiatan Pendampingan bagi Catin oleh Tim Pendamping Keluarga (Aplikasi ELSIMIL), Kampanye HINDARI 4 TERLALU (Muda, Tua, Banyak,Dekat), Ibu Hamil : ANC, KIE KB PP, KIE dan Pelayanan KB bagi PUS muda untuk mengatur jarak kehamilan dan jumlah anak, Program GENRE bagi Remaja melalui kelompok PIK Remaja yang ada di sekolah sekolah (SMP dan SMU/SMK) (Triad KRR : Tidak Nikah Dini, Tidak Seks Pranikah, Tidak Napza) serta Pembinaan Tumbuh kembang anak Balita melalui kelompok Bina Keluarga Balita.
Nyoman Yumartini, SE, Kabid Pengendalian Penduduk Dinas P3AP2KB Kab Sumba Timur mengatakan berdasarkan hasil pencatatan pada aplikasi e-PPGBM penimbangan bulan Agustus 2023 menunjukkan bahwa penimbangan atas 22.674 Balita yang merupakan sasaran penimbangan bulan Agustus 2023 mencapai 100 persen. Dari Penimbangan tersebut, menurutnya jumlah balita stunting di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 2.677 anak (11,8 persen) yang tersebar di 22 Kecamatan. (*)